Dikenai Tarif Rp5 Ribu oleh Juru Parkir Dadakan Saat Acara Festival Kuliner di Medan, Warga: Kami Terbebani

ERA.id - Festival Kuliner Medan bertema The Kitchen of Asia yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan di Jalan Masjid Raya Medan, Kecamatan Medan Kota, resmi berakhir setelah dilangsungkan selama lima hari.

Pantauan Era.id, tampak para pekerja tengah sibuk membongkar perlengkapan Festival Kuliner Medan, Senin (25/7/2022) pagi.

Sebelumnya, event kuliner bertujuan meningkatkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dibuka pada, Selasa (19/7/2022) lalu.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengklaim Festival Kuliner Medan meraup omzet mencapai Rp605 juta. Bobby sendiri bahkan seakan tak percaya Festival Kuliner Medan bisa meraup omzet sebesar itu.

"Luar biasa. Dari lima hari saja digelar, omzet event ini mencapai Rp605 juta!," terangnya.

Bobby juga mengklaim event kuliner seperti Festival Kuliner Medan begitu diminati masyarakat Kota Medan. Menantu Presiden Joko Widodo itu meminta event Festival Kuliner Medan digelar di wilayah-wilayah kecamatan.

"Event kuliner begini pasti diminati masyarakat dan meningkatkan perekonomian kita. Selanjutnya saya tunggu event kulineran yang bisa dibikin di kecamatan-kecamatan," ujarnya.

Selain itu, sebanyak 82 tenat UMKM berjualan di event Festival Kuliner Medan tersebut. Mereka menghadirkan berbagai olahan kuliner makanan dan minuman khas Nusantara, Japanese, Korean, Chinese, dan Thailand.

Sedikitnya, ratusan masyarakat terpantau antusias berburu kuliner selama Festival Kuliner Medan itu berlangsung. Hanya saja, beberapa warga menyesalkan mahalnya biaya parkir saat berkunjung ke sana.

Seorang warga, Odi Siregar, mengaku menyesalkan biaya parkir yang dipatok Rp5.000 untuk sepeda motor oleh para juru parkir (jukir) dadakan. Dia menilai biaya sebesar itu cukup membebani masyarakat. Dia meminta Pemkot Medan bisa mengevaluasi kembali tarif parkir dan menertibkan banyaknya para jukir dadakan.

"Normalnya kan tarif sepeda motor di Kota Medan itu Rp2.000. Ini dipatok Rp5.000, ini kan naik lebih dari 100 persen. Kami cukup terbebani. Pemkot Medan juga harus menertibkan jukir dadakan ini," katanya.

Sementara itu, tingginya minat masyarakat berkunjung ke Festival Kuliner Medan mendapat perhatian khusus dari pengamat kesehatan terkait penerapan Protokol Kesehatan (prokes) COVID-19. Di mana, masih banyaknya para pengunjung terlihat enggan menggunakan masker di tengah kerumunan.

Pengamat kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU) dr. Delyuzar mengatakan meski situasi COVID-19 di Kota Medan masih relatif baik, namun mematuhi prokes baik di luar maupun dalam ruangan harus tetap disiplin. Apalagi menurutnya, saat ini banyak varian baru COVID-19.

"Tetap harus memetahui prokes ya minimal pakai masker, mencuci tangan. Apalagi yang di dalam ruangan. Apalagi untuk kegiatan yang memobilisasi masyarakat dalam jumlah besar, prokes sangat penting," ujarnya kepada Era.id.

Kasus COVID-19 seperti dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan meningkat sebanyak 20 kasus per, Minggu 24 Juli 2022. Diantaranya satu orang dilaporkan meninggal dunia, dua orang terkonfirmasi positif dan 18 orang pasien sembuh.