Terawang Bharada E Disuruh untuk Tembak Brigadir J, Peramal Jeng Nimas: Kondisi Darurat, Adanya Kesepakatan Perjanjian
ERA.id - Kasus tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo masih menjadi tanda tanya. Sampai saat ini, keberadaan Bharada E masih misteri atau belum diketahui.
Pihak kepolisian menyebut penembakan terhadap Brigadir J merupakan aksi pembelaan diri Bharada E. Namun, peramal sekaligus ahli tarot, Jeng Nimas tidak menemukan adanya bentuk pembelaan diri Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Lewat kartu tarotnya, Jeng Nimas mengatakan Bharada E menjadi pemeran utama dalam kasus tewasnya Brigadir J. Rupanya, Bharada E menembak Brigadir J karena adanya kesepakatan atau perjanjian. Ia menembak Brigadir J secara mendadak.
"Kalau dari sini, bisa diartikan Bharada E memang ada kaitannya dengan peristiwa ini. Dia mengetahui hal itu, dan ada kesepakatan atau janji dengan seseorang. Disini ada perspektif atau pemikiran dari situ karena kondisi darurat, emergency karena kejadian yang mendadak, power," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Jeng Nimas.
Peramal yang identik menyematkan bunga di telinganya ini melihat adanya kesepakatan antara Bharada E dengan seseorang untuk mencelakai Brigadir J.
"Ada simbol fokus, fokuslah pada simbol kesepakatan. Ada momen-momen bulan baru, ada kaitannya dengan misteri, masa-masa lampau, ada kaitannya dengan peristiwa itu. Bharada E ada kesepakatan dan perjanjian dengan seseorang," paparnya.
Lebih lanjut, Jeng Nimas mengatakan bahwa Bharada E dengan seseorang ini sudah merencakan untuk menewaskan Brigadir J. Seseorang itu ingin Brigadir J meninggal dunia melalui prantara Bharada E.
"Setelah adanya kesepakatan dari sebuah perjanjian, antara Bharada E dengan seseorang, akhirnya disini ada simbol kreasi. Usaha-usaha, inovasi, penemuan yang ada kaitannya dengan kematian seseorang. Jadi, sudah direncanakan dengan kematian," tuturnya.
"Jadi dari sini ada sebuah perjanjian yang merencanakan yang melambangkan kreasi yang akhirnya menemukan adanya temuan dengan kaitan kematian Brigadir J," lanjutnya.
Jeng Nimas justru merasa tak tega dengan Bharada E. Sebab, Bharada E menembak Brigadir J gegara disuruh oleh atasannya. Seperti diketahui, diduga Irjen Ferdy Sambo menjadi dalang dibalik penembakan Brigadir J.
"Bharada E bisa diartikan ada kaitannya, tetapi kaitannya perjanjian. Ia dilibatkan dengan perkara ini. Kasihan sekali sih, pasti sebuah bawahan pasti ada ketakutan dengan atasannya," ucapnya.
"Dalam merencanakan, mungkin mereka terlalu bersemangat atau mendesak, akhirnya mereka melakukan kesalahan dalam perencanaan didalam langkah-langkahnya yang ada kaitannya dengan peristiwa kematian tersebut. Langkah ini membuka tabir peristiwa, siapa yang jadi korbannya, siapa yang dikorbankan." lanjutnya.