Pernah Dikira Hilang hingga Dibunuh, Apa Kabar Bocah Pemberani yang Tanya ke Soeharto: 'Kenapa Presiden Cuma Satu?'

| 04 Apr 2022 19:10
Pernah Dikira Hilang hingga Dibunuh, Apa Kabar Bocah Pemberani yang Tanya ke Soeharto: 'Kenapa Presiden Cuma Satu?'
Soeharto bersama peserta Hari Anak Nasional 1994 (HM Soeharto)

ERA.id - Pertanyaan dari anak kecil bernama Hamli kepada Soeharto membuat warganet ketakutan dan khawatir akan masa depan anak kecil itu. 

"Mengapa presiden cuma satu? Padahal Indonesia sangat luas."

Soeharto mendengar pertanyaan Hamli dengan sedikit suara tertawa, lalu diikuti beberapa orang. Kemudian Soeharto menjawab, "Yah, terang itu. Kalau presiden dua sampai tiga, nanti tidak berjalan dengan baik. Banyak pemimpin, banyak kapten, lantas negara menjadi rusak."

Soeharto melanjutkan bahwa presiden yang satu ini hanya menjalankan apa yang diputuskan rakyat melewati MPR. 

Jawaban Soeharto tersebut masih normatif. Tetapi, pertanyaan kembali kepada Hamli yang membikin orang-orang di sekitar tertawa, dan membuat warganet khawatir masa depan Hamli. "Kenapa kamu tanya begitu? Siapa yang suruh? Siapa?"

Pertanyaan itu terekam dalam video "Temu Wicara Presiden Soeharto pada Hari Anak Nasional 13-07-1994". Diunggah pada 01 Juli 2013 oleh kanal YouTube HM Soeharto. 

Tanggapan warganet di kolom komentar beragam. Ada yang ketakutan, ada yang khawatir, dan ada pula yang mengagumi presiden kedua itu. "Mereka yang temu wicara, saya yang deg-degan," begitu bunyi salah satu komentar dalam menanggapi video tersebut. 

Sebenarnya, pertanyaan itu biasa saja bila dilontarkan pada zaman sekarang, yaitu pascareformasi. Namun, Hamli mengajukan pertanyaan langsung kepada pemilik Orde Baru. 

Ketika perkenalan diri, Hamli menyebut berasal dari Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. 

Kabar Hamli Sekarang

Ketika video itu viral, banyak warganet mempertanyakan kabar terkini dari Hamli. Apakah ia masih hidup atau mati atau dimatikan? 

Pemilik nama lengkap Hamli Ndigani ini lahir di Luwuk, Kabupaten Banggai. Ayahnya berasal dari Kendari, sedangkan ibunya berasal dari Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan. 

Saat diundang ke Jakarta, ia sekolah di SD Muhammadiyah Luwuk. Karena berprestasi, sekolah mengutusnya mewakili Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjadi peserta Gelantara Hari Anak Nasional 23 Juli 1994.

Hamli sekarang tinggal di Desa Tataba, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan. Dan berkerja sebagai tukang servis alat-alat elektronik di Salakan.

Di kanal YouTube Safar Nurhan, Hamli menjelaskan bahwa pertanyaannya bukanlah titipan dari siapa pun. Murni pertanyaan itu berasal dari dirinya. Sebab, ia memang penasaran dengan sistem kepemimpinan presiden Indonesia yang cuma satu. 

Satu hari sebelum acara Hari Anak Nasional, pertanyaan peserta diseleksi dari 27 provinsi oleh panitia. Pertanyaan Hamli masuk 10 besar. 

Pengakuan Hamli bahwa pertanyaannya panjang, tetapi dipotong oleh Soeharto. Seperti ini pertanyaan selanjutnya untuk Presiden Soeharto: "Indonesia terbagi dua, Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Sedangkan, Korea dua presidennya."

Pertanyaan Hamli sempat viral di jagat maya. Karena video yang viral itu pula, para peserta alumni peserta Gelantara Hari Anak Nasional 23 Juli 1994 kembali menjalin komunikasi dan mengadakan temu alumni. 

Obrolan Hamli Ndigani di Kanal YouTube Safar Nurhan
Rekomendasi