ERA.id - Kondisi 54 TKI di Kamboja yang diduga mengami tindak pidana perdagangan orang memprihatinkan, bahkan ada yang mengaku terancam keselamatannya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memastikan secara langsung kondisi puluhan TKI yang diduga mengalami penyekapan dan korban penipuan kerja itu. Dari 54 WNI itu, 10 orang adalah warga Jateng.
"Kemarin saya sudah video call dengan mereka. Kondisinya baik-baik semua, ada satu yang sakit," ujar Ganjar, Jumat (29/7).
Dari hasil pengecekan langsung itu, Ganjar mengatakan situasi mereka cukup baik. Ganjar juga bisa melihat satu persatu wajah dan kondisi para TKI.
"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak dalam sekapan dan saya lihat wajahnya. Tidak ada yang, maaf, nyonyor-nyonyor (babak belur) itu nggak ada. Bahwa ada yang sakit masih bekerja dan sebagainya itulah yang saya minta untuk di-assesment," ujarnya.
Untuk itu Ganjar memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah untuk proaktif dan mengecek langsung kondisi para TKI tersebut.
"Kemarin bilang nanti masih akan diperiksa. Saya bilang nggak, suruh turun ke lokasi, suruh ngecek betul apa yang terjadi sambil itu kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tegasnya.
Di samping itu, koordinasi dengan KBRI setempat juga dilakukan untuk menghubungkan dengan perusahaan terkait.
"Dengan KBRI, hari ini kita minta untuk mengecek ke lokasi, untuk komunikasi dengan perusahaannya," ujarnya.
Ia berharap, para TKI yang menjadi korban tersebut dapat segera ditolong dan kembali ke Indonesia. Sebab, kasus serupa sudah pernah terjadi.
"Beberapa waktu lalu ada kejadian seperti ini. Juga di sana, dan sudah dikembalikan. Ditarik lagi," katanya.
Ganjar mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Jawa Tengah yang ingin bekerja di luar negeri agar mengikuti proses sesuai prosedur. Sehingga kasus semacam ini tidak terulang lagi.
"Saya minta siapapun yang mau kerja ke luar tolong ikuti aturan semuanya sehingga kami bisa memantau. Sebab lalu tidak maka yang terjadi akan di luar dugaan yang kita pikirkan," tegasnya.
Sebelumnya ada laporan terkait dugaan penyekapan 54 Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja.
Unggahan warganet dengan akun @angelinahui97 itu meminta tolong ke Ganjar untuk segera dibantu.
Belakangan beredar pula pesan salah satu WNI yang disekap tersebut. "Pergerakan kami memohon bantuan ke Indonesia sudah ketahuan. Keselamatan dan nyawa kami terancam dan kami hanya bisa bersatu jika sewaktu2 terjadi penyiksaan kami akan melawan sekalipun nyawa kami taruhannya," tutur WNI tersebut dalam pesan yang beredar.
"Namun kami pun terus berharap dari pihak KBRI dan Pemerintah Indonesia dapat segera menyelamatkan kami," katanya.