ERA.id - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi terpesona dengan paras seorang remaja bernama Salmah Suci yang berjualan nasi uduk. Dedi kaget, Suci tidak gengsi berjualan.
"Biasanya anak seusia ini gengsinya tinggi, uang ingin, tapi kerja tidak mau. Tapi eneng hebat, tidak gengsian," kata Dedi, usai membeli nasi uduk yang disajikan Salmah, pelajar kelas 2 di SMAN 3 Purwakarta, di Purwakarta, Senin (17/10/2022).
Suci sendiri berjualan nasi uduk di depan rumahnya, di seberang Samsat Purwakarta. Sedangkan orang tuanya membuka warung, tepat di belakang tempat nasi uduknya.
Dedi mengaku salut kepada Suci, karena dia tak malu berjualan nasi uduk membantu kedua orang tuanya. Untuk itu, Dedi akan mulai mem-"branding" warung nasi uduk milik Suci.
Baginya bukan urusan pedagangnya yang sedap dipandang dan rasa nasi uduknya yang enak, melainkan semangat muda Salmah untuk membantu membesarkan usaha kedua orang tuanya.
Selain itu, Salmah juga memiliki jiwa entrepreneur. "Harus dilakukan pengembangan mulai dari tampilan hingga menu. Besok-besok harus mulai ditambah (porsi dagangan) karena pasti rame, terus ini harus mulai ditata warungnya, agar lebih menarik karena yang jualan anak masa kini," katanya.
Nasi uduk tersebut dijual seharga Rp10 ribu satu porsi dengan lauk seperti orek tempe, telur balado, hingga semur jengkol. Dalam satu hari Salmah mampu menjual nasi uduk tersebut sebanyak 10 liter beras.
Dedi menceritakan bagaimana saat mem-"branding" Sate Cikuda di Subang. Dulu, warung sate tersebut kecil, namun memiliki cita rasa yang enak, sehingga Dedi kerap membawa teman-temannya makan di tempat tersebut.
Lambat laun warung sate tersebut terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang datang. Kini omzet penjualan Sate Cikuda bisa mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hari.
“Ini juga sama. Ini nasi uduk enak dan murah. Saya sering makan nasi uduk dan ini termasuk yang enak dan murah, bukan karena ada si eneng cantik loh,” katanya.