ERA.id - Rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan dilakukan secara cepat.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD, baik teknis ataupun bentuk rekonstruksi rumah rusak itu, bakal dijelaskan kemudian oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Yang jelas, kata dia, dana untuk rekonstruksi dari pemerintah bisa dikucurkan secara cepat.
"Kalau pemerintah kan kalau soal dana bisa cepat, asal hitung-hitungannya tempat dan lokasinya dan administrasi pertanahan ya sudah jelas, itu saya kira nggak terlalu lama seperti waktu kita di Lumajang juga kan dapat juga," kata Mahfud saat meninjau RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Menurut dia tugas pemerintah berserta aparat kini adalah mencari korban yang masih hilang. Sesudah itu, kata dia, tugas pemerintah yakni mengembalikan warga atau pengungsi untuk bisa kembali ke rumahnya.
"Ini kan harus dipikirkan, ada BNPB dan sebagainya bersama TNI Polri dan lain-lain, dan masyarakat berharap juga terus berpartisipasi seperti sekarang," kata Mahfud.
Ia pun mengaku bakal menyelesaikan masalah warga yang belum tertampung di posko pengungsian dan menciptakan posko penampungan mandiri. Pasalnya, kata dia, Kabupaten Cianjur masih dalam status tanggap darurat bencana.
"Kita sedang masa tanggap darurat sampai beberapa hari, di awal ini kan harus dimaklumi, kalau ada yang harus cari sendiri dan kita juga carinya ke mana masih sambil berproses, kalau melihat kekompakan kita pemerintah dan masyarakat berjalan baik," kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data per Selasa (22/11), gempa di Cianjur menyebabkan 6.570 rumah rusak ringan, 2.071 rumah rusak sedang, dan 12.640 rumah rusak berat.
Kemudian gempa itu menimbulkan sebanyak 268 korban jiwa. Dari jumlah tersebut 122 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Selain itu, ada sebanyak 151 orang yang masih dalam pencarian karena dinyatakan hilang. Kemudian ada sebanyak 1.083 orang mengalami luka-luka dan 58.362 orang dalam pengungsian.