ERA.id - Penanganan banjir di Kota Pahlawan, Jawa Timur, masih diprioritaskan pada tahun 2023. Salah satu kebijakan Pemkot Surabaya dalam penanganan banjir pada tahun 2022, yakni mengurangi titik genangan di sejumlah wilayah.
"Kami berharap Surabaya lebih baik lagi pada tahun 2023. Mari bersama-sama menangani banjir," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji atau Cak, Senin (2/1/2023) kemarin.
Pemkot sendiri telah menuntaskan pembangunan dua bozem atau tempat penampungan air hujan di antaranya di Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan seluas 6.942 meter persegi dan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal seluas 13.285 meter persegi.
"Pada 2022, sebanyak 58 saluran air atau crossing (sudetan saluran air) telah dibangun dengan total panjang 21,4 kilometer. Hasilnya, saat ini saluran telah terkoneksi di seluruh wilayah Surabaya untuk mempercepat fungsi drainase dan mengurangi titik genangan," kata Cak Ji.
Selain itu, kata Cak Ji, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya telah merevitalisasi dan membangun 18 rumah pompa, tambah daya empat rumah pompa, dan membangun struktur tujuh rumah pompa.
"Sesuai data yang kami himpun, hingga Desember 2022 sebanyak 819.977 rit hasil pengerukan telah diangkut oleh kawan-kawan DSDABM dan telah dilakukan kerja bakti di 187 titik lokasi," kata Cak Ji.
Ia mengatakan, pada tahun 2023, Pemkot Surabaya juga meningkatkan anggaran drainase dari tahun 2022 sebesar Rp541 miliar menjadi Rp867 miliar. Anggaran tersebut terbagi dalam sub kegiatan operasi dan pemeliharaan drainase, rehabilitasi saluran drainase perkotaan, dan pembangunan sistem drainase.
Penanganan terhadap sistem drainase perkotaan, kata Cak Ji, dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh menyusul beban saluran semakin berat, seiring bertambahnya jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan. "Jadi akan diurai satu per satu," ujar dia.