Kabar Baik, Kompensasi Sapi Terkena PMK di Jawa Barat Sudah Cair, Segini Besarannya

| 01 Feb 2023 20:35
Kabar Baik, Kompensasi Sapi Terkena PMK di Jawa Barat Sudah Cair, Segini Besarannya
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencatat sepanjang tahun 2022 ada sebanyak 12.800 ekor sapi yang mati akibat terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Angka kematian sapi akibat PMK tahun 2022 ada 12.800 ekor, dan 6.400 ekor itu ada di Provinsi Jawa Barat, lalu di Jabar kematian sebanyak 3.000 ekor lebih itu berada di Bandung Barat," terang Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Makmun Makmun, Rabu (1/2/2023).

Makmun membeberkan, kematian sapi akibat terinfeksi PMK sendiri didominasi sapi perah.

"Jadi memang yang banyak terdampak itu di sapi perah sehingga Jabar yang kita tahu adalah sentra sapi perah dan sentranya lagi ada di KBB khususnya Lembang," beber Makmun.

Proses pemberian uang ganti rugi bagi peternak yang terdampak PMK (Reza Deny/Era.id)

Akibat kematian sapi perah itu, tak sedikit para peternak yang mengalami kerugian dari puluhan juta hingga ratusan juta. Atas kerugian itu, Presiden Joko Widodo menjanjikan uang ganti rugi untuk para peternak.

Untuk itu, Kementerian Pertanian mulai menyalurkan uang ganti rugi para peternak sapi yang terdampak wabah PMK, khususnya bagi para peternak yang mengalami kematian maupun memotong paksa sapi yang terpapar PMK.

"Kalau ternak per ekor sapi itu baik yang besar dan kecil semua sama sapi dan kerbau itu nilainya Rp10 juta per ekor. Seperti tadi ada yang empat jadi Rp40 juta dan tiga ekor Rp30 juta," ujar  Makmun.

Yoga Alamsyah (37), seorang peternak sapi perah asal Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengaku dirinya sudah sejak muda menggantungkan ekonomi dari sapi perah.

Sehingga, kematian sapi baginya sekaligus mematikan pula roda ekonomi yang selama ini ia dapat dari produksi susu sapi perah.

"Sebelumnya belum pernah ngalamin ada kematian sapi akibat wabah PMK. Ya sangat merugi. Keluarga saya menggantungkan ekonomi dari sapi perah," kata Yoga.

Yoga bersyukur, ia sudah menerima bantuan sebesar Rp10 juta dari Kementerian Pertanian. Ia berjanji uang tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal untuk membeli sapi perah lagi.

"Rencananya akan dibelikan sapi lagi, karena usaha saya cuma itu, dari sapi perah," ucapnya.

Rekomendasi