Cimahi Terancam Kekeringan, Dua Hal Ini Jadi Pemicunya

| 04 Feb 2023 21:01
Cimahi Terancam Kekeringan, Dua Hal Ini Jadi Pemicunya
Kantor Pemkot Cimahi. (Antara)

ERA.id - Kekeringan menjadi ancaman serius bagi wilayah di Kota Cimahi dikarenakan kondisi air tanah di wilayah Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan yang mengalami eksploitasi besar-besaran oleh rumah tangga dan industri.

Berdasarkan hasil kajian Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGL) Badan Geologi, kondisi muka air tanah di Bandung Raya kritis dibuktikan dengan penurunan muka air tanah sekitar 60 meter hingga 100 meter.

"Ketika kita tidak sadar eksploitasi terus, tiba-tiba habis air tanahnya, potensinya kekeringan bisa terjadi di 2050. Itu yang mesti dikhawatirkan," Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas, Sabtu (4/2/2023).

Bahkan, kata dia, eksploitasi yang terus menerus dilakukan bisa mempercepat terjadinya kekeringan tersebut. Namun hal itu baru berdasar pada hipotesis yang belum dimodelkan.

"Iya bisa jadi mempercepat, bisa dipastikan 2050 aquifernya pada rusak, karena aquifer itu ada yang aquifer atas yang tidak tertekan kemudian aquifer bawah tertekan, bawahnya lagi tertekan, 2 lebih bawahnya lagi tertekan, biasanya sampai 4 aquifer," ungkap Heri.

Dia mengungkapkan, saat ini pada L aqiufer 1 sudah habis di batas 50 meter sampai 100 meter. "100 meter sampai 200 meter juga sudah rusak. Nanti ngebor lagi sampai di kedalaman 200 meter, nanti rusak lagi itu kalau di proyeksikan krisis airnya di 2050," terangnya.

Heri mengatakan di lingkungan masyarakat sendiri, pola eksploitas terjadi tanpa disadari. Seperti pembuatan sumur artesis yang nantinya air didistribusikan langsung ke masyarakat yang membutuhkan.

"Belum lagi PDAM juga mengunakan air tanah, sehingga kompleksitasnya sangat luar biasa untuk bandung ya terkait urusan air tanah ini. Dan indikatornya bisa dilihat dari penurunan air tanahnya yang makin merah. Saya kira sekarang memang seharusnya mengkampanyekan kembali soal kerawanan air tanah di Bandung Raya," tutur Heri.

Rekomendasi