Garut KLB Kasus Difteri, Dinkes Kota Cimahi: Kita Antisipasi, Mobilitas Masyarakat Cimahi Tinggi

| 22 Feb 2023 19:11
Garut KLB Kasus Difteri, Dinkes Kota Cimahi: Kita Antisipasi, Mobilitas Masyarakat Cimahi Tinggi
Ilustrasi anak (Unsplash/Kelly Sikkema)

ERA.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat khususnya anak-anak waspada terhadap penularan wabah difteri usai ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Garut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengatakan, mobilitas warga Kota Cimahi cukup tinggi sehingga perlu peningkatan kewaspadaan.

"Apalagi Garut itu kan jaraknya tidak terlalu jauh. Kita mengantisipasi penyebaran karena mobilitas masyarakat di Cimahi kan tinggi. Mungkin saja ada yang habis dari Garut dan sebagainya, kan kita enggak tahu," kata Dwihadi saat dihubungi pada Rabu (22/2/2023).

Dia menegaskan, difteri merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan apabila tidak dilakukan pencegahan. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang merasakan gejalanya untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Seperti gejala difteri ditandai dengan demam menggigil, suara serak, tenggorokan terasa sakit, kesulitan bernafas. Kemudian adanya kelenjar betah gening pada leher, tenggorokan dan amandel tertutup oleh membran atau selaput berwarna abu-abu.

"Terkait adanya KLB di Garut kami mengimbau apabila ada yang mengalami gejala ada demam tinggi, sakit menelan segera memeriksakan diri ke Puskesmas," imbuh Dwihadi.

Kemudian untuk pencegahan lainnya pihaknya meminta para orang tua untuk melengkapi anaknya dengan imunisasi. "Untuk bayi yang belum imunisasi terutama yang belum lengkap untuk datang ke Posyandu atau fasilitas kesehatan," ujarnya.

Dwihadi menerangkan, wabah difteri bisa menular cepat melalui droplets, sekresi, atau kontak langsung dengan penderita. Bakteri tersebut penyebarannya cukup cepat dan meluas sehingga harus dilakukan antisipasi.

Apabila sudah terjangkit, wabah tersebut bisa disembuhkan. Penanganan dan waktu penyebuhannya tergantung hasil diagnosa dari dokter. "Difteri dapat disembuhkan dengan beberapa terapi dan anjuran dari dokter," ucapnya.

Dwihadi melanjutkan, tahun ini pihaknya belum menemukan adanya warga Kota Cimahi yang terpapar wabah difteri. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan antisipasi dan meminta warga khsususnya anak-anak untuk tetap waspada.

"Kalau tahun lalu ada kasus 1 orang. Tapi sekarang sudah sembuh," ujar Dwihadi.

Rekomendasi