Momen Gubernur Sudirman Jadi Guru Dadakan dan Mengajar di 1.000 Kelas SMA se-Sulsel

| 08 Mar 2023 11:25
Momen Gubernur Sudirman Jadi Guru Dadakan dan Mengajar di 1.000 Kelas SMA se-Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengajar secara virtual melalui program "Smart School".

ERA.id - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengajar secara virtual melalui program "Smart School" bersama siswa-siswi di sekitar 1.000 kelas SMA se-Sulawesi Selatan di Studio 2 Kantor Dinas Pendidikan Sulsel di Makassar.

Andi Sudirman yang bertindak sebagai guru, memberi soal terkait tinggi bayangan sebuah pohon berdasarkan perubahan jam (gerakan matahari) dan memecahkan satu soal matematika terkait trigonometri.

“Alhamdulillah, siswa-siswi kita begitu antusias ikut Smart School ini. Bahkan kita sama-sama menjawab soal matematika,” kata Sudirman, Selasa (7/3/2023).

Sebelumnya telah hadir inovasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui program Smart School: Satu Standar, Satu Guru, Satu Sulsel.

Dalam program itu, menghadirkan sistem pembelajaran hybrid. Melalui pendekatan digital, kualitas dan mutu yang diterima siswa/siswi SMA se-Sulsel seragam.

Bahkan ini menjadi inovasi sistem Pembelajaran hybrid pertama yang dihadirkan oleh Pemerintah Provinsi di Indonesia. Program ini diinisiasi langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman ini sebagai wujud dalam mendorong sumber daya manusia (SDM).

Gubernur termuda di Indonesia itu berharap, kehadiran dari Smart School dapat membuat siswa yang ada di daerah dapat dengan cepat dan tepat mendapatkan informasi.

“Selain itu mereka juga bisa bertemu dengan guru-guru terbaik yang ada di Sulsel. Jadi tetap belajar yang giat dan yang terpenting selalu dalam keadaan senang belajarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Sulsel Setiawan Aswad menambahkan Smart School adalah inovasi layanan pendidikan ide dari Gubernur Sulsel.

Berangkat dari fakta bahwa setiap satuan pendidikan di Sulsel khususnya pendidikan menengah masih terdapat kesenjangan, ini bisa dilihat dari salah satunya indikator kata serapan peserta didik dalam Perguruan Tinggi.

“Jadi untuk membatasi kesenjangan ini maka diperkenalkanlah Smart School, disusunlah kurikulum yang smart kemudian di delivery secara smart, dengan pendekatan digital berbasis studio, menggunakan aplikasi, mereka akan mengajar dari studio smart school yang telah disiapkan,” jelas Setiawan.

Dirinya melanjutkan, dari studio, nantinya guru-guru tersebut akan mengajar dan disiarkan ke seluruh sekolah-sekolah yang juga dilengkapi dengan smart TV.

“Saya berharap para guru memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas dari smart school ini. Dan untuk para siswa saya harapkan juga ikut memanfaatkan. Kami yakin jika siswa menggunakan smart school dengan baik maka peluang mereka untuk masuk ke Perguruan Tinggi akan lebih besar,” ujarnya.

Rekomendasi