ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengingatkan semua pihak yang terkait dengan pembangunan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) tidak melakukan pungutan liar (pungli), korupsi, dan penyelewengan bentuk lainnya.
Hal itu disampaikan Ganjar, dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pabrik perusahaan gas terbesar di Indonesia, Samator, di KITB di Kabupaten Batang.
“Kabupaten Batang dipercaya dalam investasi ini karena memberikan pelayanan yang baik. Berikan yang cepat yang terbaik, jangan ada pungli, korupsi dan sebagainya,” ujar Ganjar.
Ganjar berharap industri-industri di sekitar kawasan bisa mendapatkan suplai dari Samator. Tentunya dengan harga yang lebih murah karena masuk jangkauan area. Hanya dengan pemasangan pipa.
Berkaitan dengan tenaga kerja, pihaknya menjelaskan bahwa suplai tenaga kerja bisa dari mana saja.
“Makanya kami mendorong agar Batang dan sekitarnya menyiapkan. Kira-kira butuh tenaga kerja apa saja sih. Masyarakat Batang jangan ketinggalan ya, tidak boleh menunggu ya. Siapkan diri dengan baik, masa depan itu direbut bukan ditungguin,” ucap Ganjar.
Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono, menjelaskan jika perusahaan yang pabriknya belum berdiri tersebut sudah punya pelanggan pertama, yaitu KCC Glass Corporation, pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara asal Korea Selatan.
“Kita memang mengambil pabrik terbesar yang kita punyai. Untuk Samator pabrik terbesarnya di sini, investasinya sekitar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar. Ini pabrik ke-56,” terang Rachmat.
Rahmat menyebut pembangunan pabrik itu akan berlangsung selama 18 bulan. Bangunan yang akan didirikan terdiri dari 70% lahan terbuka hijau dan 30% untuk bangunan industri.
“Ground breaking sendiri juga dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan dan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki,” terang Rahmat.
Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan, menerangkan jika kehadiran Samator pasti memberi nilai lebih bagi kawasan. Yaitu dalam hal menyediakan suplai gas industri bagi tenant kawasan lainnya.
Sebelumnya, beberapa industri sudah melakukan ground breaking di lokasi itu, seperti KCC Glass, Rumah Keramik, Yih Quan dan Wavin.
“Kami berharap pembangunan pabrik Samator bisa terlaksana tepat waktu dan bisa beroperasi serta menyerap tenaga kerja tahun depan. Saya harus
meyakinkan terus menerus investor seluruh dunia bahwa kawasan ini adalah kawasan yang tumbuh dan berkembang,” kata Ngurah.