ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan pentingnya peran guru agama dalam mensiarkan moderasi beragama.
Oleh karena itu, Ganjar berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus kepada para guru agama, dan pada tahun 2023 ini mengucurkan anggaran sebesar Rp277 miliar untuk memberikan insentif kepada 230.830 guru agama penerima.
Ganjar mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan para guru agama. Dari program insentif ini, setiap guru agama akan menerima sebesar Rp1,2 juta per tahun.
Bantuan ini akan diberikan kepada guru agama dari lima agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
"Kami masih terus untuk bisa membantu para guru-guru agama. Ada yang dari guru agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, semuanya,” kata Ganjar.
Dalam pernyataannya di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengungkapkan bahwa para guru keagamaan adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam hal pelajaran yang berkaitan dengan ilmu agama, budi pekerti, dan kebhinekaan.
Ganjar berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat para guru agama dalam mengajar serta memberikan contoh-contoh yang baik dalam memoderasi beragama.
“Ada nilai agamanya, ada nilai budi pekertinya, nilai kebangsaannya sehingga mereka bisa memberikan contoh-contoh bagaimana memoderasi beragama,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengucapkan terima kasih kepada para guru agama di Jawa Tengah yang telah memberikan pendidikan yang baik kepada anak didik mereka. Ia berharap bantuan dari pemerintah ini dapat memberikan semangat kepada mereka.
“Mudah-mudahan bantuan yang sedikit dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka,” kata Ganjar.
Jumlah guru agama yang menerima insentif pada tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 211.455 orang pada tahun 2022. Ganjar menjelaskan bahwa peningkatan ini dilakukan untuk memastikan hak-hak para guru keagamaan terpenuhi.
Ganjar juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan data guru keagamaan yang menerima insentif adalah valid. "Kami bekerja sama dengan Kemenag dalam melakukan verifikasi dan validasi data, sehingga anggaran yang diberikan dapat tepat sasaran," ujar Ganjar.
Dengan diberikannya insentif kepada para guru agama, diharapkan para pendidik agama di Jawa Tengah semakin termotivasi dan semangat dalam memberikan pendidikan agama yang berkualitas kepada masyarakat, serta menjadi garda terdepan dalam mempromosikan moderasi beragama untuk mencapai toleransi dan keberagaman yang harmonis.