ERA.id - Tim gabungan menemukan korban yang terseret arus di Sungai Bantur, saat terjadi banjir luapan pada Jumat (7/7), di bibir Sungai Jenawi, Desa Tumpakrejo, Kabupaten Malang dalam kondisi meninggal dunia.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa korban ditemukan pada Selasa (11/7) kurang lebih pukul 15.00 WIB atas nama Supandri (58) warga Dusun Krajan RT15/03 Desa Bantur.
"Benar sudah ditemukan kemarin, kurang lebih pukul 15.00 WIB," kata Taufik.
Taufik menjelaskan pencarian oleh tim gabungan dilakukan sejak korban dilaporkan terseret arus Sungai Bantur, dan baru membuahkan hasil pada Selasa (11/7). Korban ditemukan meninggal dunia usai dilakukan pencarian selama kurang lebih lima hari.
Ia mengatakan usai ditemukan oleh tim pencari, jenazah korban kemudian dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis. Pihak keluarga meyakini bahwa jenazah yang ditemukan di bibir Sungai Jenawi, Desa Tumpakrejo tersebut merupakan korban Supandri.
Ia menambahkan pihak keluarga menolak adanya langkah autopsi terhadap jenazah Supandri, karena menyadari peristiwa terseretnya korban ke dalam aliran Sungai Bantur tersebut merupakan murni kecelakaan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan luar bersama dengan petugas medis dan pihak keluarga meyakini bahwa jenazah tersebut adalah saudara Supandri. Keluarga juga menolak autopsi dan menyadari kejadian tersebut murni kecelakaan," katanya.
Pada Jumat (7/7), Supandri dilaporkan terseret arus pada saat terjadi luapan air di Sungai Bantur, di wilayah RT15/3 Dusun Krajan, Desa Bantur, Kecamatan Bantur. Peristiwa tersebut terjadi kurang lebih pukul 13.30 WIB, saat terjadi banjir di sejumlah titik di Kabupaten Malang.
Peristiwa tersebut bermula pada saat wilayah Kabupaten Malang diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/7) dan menyebabkan aliran sungai yang melintas di Dusun Krajan tersebut meluap.
Saat itu, korban bersama warga lain berusaha membersihkan kayu yang tersangkut pada jembatan dengan panjang 20 meter dan lebar kurang lebih 1,5 meter. Namun, pada saat berusaha menyingkirkan kayu tersebut, korban terseret arus.
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Malang, pada Jumat (7/7). Bencana tersebut menyebabkan ratusan keluarga terdampak dan terganggunya sejumlah akses seperti jalan dan aliran listrik.
Sejumlah kecamatan dilaporkan terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi, antara lain Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Gedangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan laporan adanya potensi cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur berada pada musim kemarau dengan pola angin dominan dari arah timur hingga tenggara.
Namun, adanya gangguan pada atmosfer menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO), gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin dan gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby.
Kondisi tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada periode 7-13 Juli 2023.