Pemprov Sulsel Terus Kendalikan Inflasi, Bikin Gerakan Pangan Murah Jadi Solusi

| 04 Jan 2024 11:30
Pemprov Sulsel Terus Kendalikan Inflasi, Bikin Gerakan Pangan Murah Jadi Solusi
Ilustrasi pasar. (Antara)

ERA.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan sejumlah langkah intervensi untuk menjaga inflasi tetap terkendali pada tahun ini.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda)  Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan beberapa program intervensi tetap dilanjutkan, antara lain gerakan pangan murah, operasi pasar, serta stabilisasi pasokan, dan harga pangan.

Pemprov Sulsel, lanjutnya, juga terus memantau harga-harga bahan pokok strategis secara rutin.

"Setiap hari teman-teman enumerator kami mencatat melalui panel harga di beberapa pasar tradisional yang menjadi sampling di 24 kabupaten/kota, sehingga kami terus memantau pergerakan dari pada harga," kata Arsjad usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual di Kantor Gubernur, Kamis (4/1/2024).

Selain itu, lanjut Arsjad, secara garis besar program pengendalian inflasi tetap dalam konteks upaya menjaga ketersediaan dan pasokan dan memastikan kelancaran distribusi pangan, termasuk keterjangkauan harga dan komunikasi efektif dengan semua elemen tetap akan didorong dan dioptimalkan pada tahun 2024.

"Saya yakin dengan neraca pangan yang ada, ketersediaan pangan di Sulsel masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dalam beberapa bulan ke depan," ucapnya.

Momentum Natal dan Tahun Baru 2024 serta masa libur sekolah, berkontribusi terhadap kenaikan inflasi di daerah Sulsel. Meski begitu, Arsjad mengaku pergerakan inflasi di Sulsel hanya meningkat tipis.

"Kondisi pergerakan inflasi mengalami peningkatan tipis di Sulawesi Selatan ini dari 2,79 persen, meningkat tipis jadi 2,81 persen," ucapnya.

Peningkatan ini, lanjutnya, disebabkan tingginya permintaan masyarakat untuk bahan pokok dan berdampak pula pada sektor transportasi saat momentum perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru, termasuk liburan sekolah.

Beberapa komoditi yang menjadi penyumbang inflasi di Sulsel, paling besar adalah beras dengan andil inflasi mencapai 0,822 persen, kemudian cabai rawit sebesar 0,353 persen.

"Ini tentu harus menjadi perhatian kita semua untuk tetap mengoptimalkan kerja-kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," ujarnya.

Rekomendasi