Petani di Gowa Sulsel Menjauh dari Rentenir, Kini Andalkan Dana KUR

| 04 Jan 2024 12:56
Petani di Gowa Sulsel Menjauh dari Rentenir, Kini Andalkan Dana KUR
Petani berdialog dengan Pj Gubernur Bahtiar, di sela agenda penanaman kentang di Kelurahan Pattapang, Tinggimoncong, Rabu (3/1/2024). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

ERA.id - Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian dinilai sangat membantu dan menyelamatkan para petani dari rentenir. Termasuk bagi petani kentang, markisa, dan bawang merah di Kabupaten Gowa.

Ketua Kelompok Tani Biring Romang, Rizal, mengaku selama ini para petani mengandalkan pinjaman dari para rentenir dengan bunga yang cukup tinggi per bulannya sebagai modal saat memasuki musim tanam.

Sementara, KUR ini bunganya hanya 6 persen dalam setahun. Untuk itu, KUR betul-betul jadi solusi permodalan bagi petani kentang, markisa, maupun komoditi pertanian lainnya.

"Kami selama ini kalau pakai pinjaman dari orang (rentenir) biasa tidak bisa kami bayar. Bagus kalau bantuan KUR karena dalam satu hektare itu kurang lebih Rp60 juta modalnya. Kalau kita ambil yang bukan KUR, susah juga kembalinya nanti," ungkap Rizal di hadapan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat kunjungan kerja di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Rabu, 3 Januari 2024.

Kelompok Tani Biring Panting, Desa Erelembang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Nasir berharap program KUR tersebut dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kita sangat mengharapkan KUR bagaimana ke depannya supaya masyarakat kita di kampung ini, bisa juga maju dibanding dengan daerah lain," harapnya.

Ia menyampaikan terimakasih kepada Pj Gubernur Sulsel yang berkenan datang di daerahnya, dan langsung melakukan penanaman kentang bersama para kelompok tani di Kecamatan Tinggimoncong.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur Sulsel sudah datang di kampung kami ini untuk memberikan berbagai macam masukan," ucapnya.

Rekomendasi