Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Minta Pemda Genjot Inseminasi Buatan ke Peternakan Sapi di Wajo

| 12 Feb 2024 15:25
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Minta Pemda Genjot Inseminasi Buatan ke Peternakan Sapi di Wajo
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin saat mendatangi pemilik peternakan sapi di Desa Patila, Kecamatan Pammana, Wajo, Jumat 9 Februari 2024. (Dok. Humas Pemprov Sulawesi Selatan)

ERA.id - Inseminasi Buatan (IB) adalah metode reproduksi ternak sapi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas populasi ternak.

Kabupaten Wajo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang aktif mengimplementasikan program IB itu. Hasilnya, dia menjadi daerah terbesar kedua di Sulsel dalam hal implementasi IB ke sapi.

Merespons itu, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, terus mendorong peningkatan ternak di Wajo. Hal itu disampaikan saat mendatangi pemilik peternakan sapi di Desa Patila, Kecamatan Pammana, Wajo, Jumat silam, bareng Bupati Wajo, Amran Mahmud.

"Di Kabupaten Wajo populasi ternak (sapi) 139.000 ekor. Wajo itu terbesar kedua setelah Bone. Fokus kami tahun ini di bidang peternakan termasuk inseminasi buatan," kata Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Wajo, Ashar.

Pada kesempatan ini juga Pemprov menyerahkan bantuan berupa coolbox vaksin sebanyak 20 kotak, obat cacing 3.600 bolus, multivitamin 385 bungkus, imbuhan pakan 1.450 kg, obat-obatan 468 botol dan disinfektan 1.000 botol.

"Jadi dengan bantuan dari Pak Gubernur inseminasi buatan dan vaksin serta obat-obatan bisa kita lebih tingkatkan lagi ke depannya," sebutnya.

Selain bantuan tersebut, ia berharap, petugas inseminasi buatan juga perlu dilindungi dengan asuransi, karena resiko kerja.

Adapun para peternak merasa terbantu dengan hadirnya program inseminasi buatan. "Program ini sangat bagus karena sapi kami berkembang dari sapi Bali, sapi saya sekarang ada Limosine, Simental dan Brahma," ucap peternak, Mappiasse.

"Kalau masalah penjualan, sapi biasa dengan sapi IB, jauh lebih mahal yang IB," tambah peternak lainnya, Muhammad Tang.

Rekomendasi