Debat Publik Pilgub Jabar Kembali Disusupi Promosi Judi Online, KPU Bungkam?

| 17 Nov 2024 20:30
Debat Publik Pilgub Jabar Kembali Disusupi Promosi Judi Online, KPU Bungkam?
Promosi judol jabar (Era.id/Reza Deny)

ERA.id - Dugaan promosi judi online (judol) yang muncul di kolom komentar siaran langsung akun YouTube KPU Jawa Barat selama pelaksanaan debat publik Pilgub Jabar 2024 yang kedua di Kota Cirebon, Sabtu (16/11/2024) kemarin.

Promosi judi online ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada pelaksanaan debat publik Pilgub Jabar 2024 yang pertama pada Senin (11/11/2024) di Graha Sanusi, Unpad, Kota Bandung pun ada dugaan promosi judol yang muncul di kolom komentar akun YouTube KPU Jawa Barat.

Sejumlah akun YouTube pun diduga mempromosikan judi online di kolom komentar siaran langsung akun YouTube KPU Jawa Barat saat debat berlangsung.

Salah satu akun YouTube atas nama PETER SAKTI dan juga SAMPURNA JAYA misalnya. Dua akun tersebut terlihat berulang kali mempromosikan dan menyampaikan kalimat ajakan untuk bermain judi online melalui kolom komentar siaran langsung akun YouTube KPU Jawa Barat saat debat publik Pilgub Jabar 2024 yang kedua.

"Ada udang dibalik bakwan, main di AYAM**** sudah pasti ** kawan," begitu komentar dari akun YouTube PETER SAKTI.

"Kalah? Diganti 3x lipat dari depo member baru AYAM****," demikian kalimat dari akun YouTube Sampurna Jaya.

Padahal seusai pelaksanaan debat publik Pilgub Jabar 2024 yang pertama pada Senin (11/11/2024), Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat sempat menyampaikan, pihaknya akan mengevaluasi penyelenggaraan termasuk terkait ada promosi judol di kolom komentar.

Bahkan, KPU Jawa Barat akan berkoordinasi dengan instansi yang berwenang untuk mencegah dan menangani promosi judol di kolom komentar ketika pelaksanaan debat publik Pilgub Jabar 2024.

"Soal (judol di) kolom komentar itu nanti sebagai bahan evaluasi. Kami akan koordinasi dengan instansi yang berwenang menangani hal itu. Misalkan, dengan Diskominfo, seperti apa penanganannya dan antisipasi ke depan. Kendala, teknis dan non teknis itu menjadi bahan evaluasi kami untuk pelaksanaan debat selanjutnya," kata Hedi.

Rekomendasi