Tim Editor
ERA.id - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menyoroti dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen berinisial K.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar sehari sebelumnya, mereka mendesak kampus untuk mengambil langkah tegas dan menilai Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNM gagal menjalankan tugasnya.
Jenderal Lapangan aksi, Fikran, mengungkapkan kepada ERA, hingga saat ini belum ada langkah konkret dari Satgas PPKS dalam menangani kasus tersebut.
"Sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari Satgas PPKS UNM. Kasus ini sudah terjadi sejak Mei 2024, tetapi tidak ada perkembangan berarti," ujar Fikran saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (13/3/2025).
Fikran juga mempertanyakan komitmen kampus dalam memberikan perlindungan kepada korban. Menurutnya, pihak kampus harus secara terbuka menjelaskan langkah yang telah diambil.
"Kami ingin tahu, apakah kampus berpihak kepada korban atau justru membiarkan pelaku tetap berada di lingkungan kampus?" tegasnya.
Dugaan kasus pelecehan ini menyeret nama seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H).
Berdasarkan informasi yang diperoleh mahasiswa, pelaku mengajak korban ke rumahnya dengan dalih membantu menyelesaikan ujian akhir semester (UAS).
"Korban diancam akan diberi nilai jelek jika melawan atau membongkar kejadian ini," ungkap Fikran.
Mahasiswa berencana menggelar aksi lanjutan jika tidak ada respons dari pihak kampus maupun Satgas PPKS dalam waktu dekat.
"Kami akan terus mengawal kasus ini. Jika kampus tetap diam, kami akan kembali turun aksi dengan skala lebih besar," tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak UNM belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan mahasiswa.
