Tim Editor
ERA.id - Menjelang tahun ajaran baru, pemerintah Kota Bandung tidak mau gegabah mengizinkan sekolah melakukan sistem pembelajaran tatap muka.
Walau sudah keluar dari zona merah resiko COVID-19, Sekertaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan sistem pembelajaran tatap muka belum memungkinkan.
"Kalau dari pusat sudah ada arahan bagi sekolah yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka, tapi bagi kami masih banyak hal yang harus perhatikan khususnya sekolah yang ada di Kota Bandung," jelas Ema di Bandung, senin(4/1/2021).
Ema juga menegaskan, sekolah dengan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan asalkan Bandung berada zona yang lebih aman, minimal setiap kecamatan-kecamatan yang ada di kota Bandung berada dalam status risiko paling rendah.
Sementara itu Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan kalau saat ini pelaksanaan paling aman tetap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun, perlu ada peningkatan kualitas dari pembelajaran tersebut.
"Kebijakan yang tepat adalah meningkatkan kualitas dari PJJ, melihat zona resiko Kota Bandung terhadap penyebaran COVID terhadap anak di bawah 18 tahun sangat tinggi, tentu kami tidak mau gegabah," ujar Cucu.
Menurutnya PJJ yang berkualitas, dilihat dari segi konten, akses, kompetensi guru, dan peran serta orang tua. Sebab semuanya tidak bisa berdiri sendiri secara parsial.
"Peningkatan kualitas di sini, belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, dimana peran serta orang tua sangatlah penting, jika dalam pembelajaran di sekolah terdapat pendidikan formal, keluarga juga bisa menjadi sarana berkembangnya pendidikan informal seperti yang ada di sekolah, cara ini akan membuat siswa bisa terbiasa melakukan PJJ," tutup Cucu.
