Tim Editor
ERA.id - Tahukah kamu siapa yang menjadi model di bungkus rokok yang beredar di Indonesia? Lebih spesifik, seorang lelaki yang merokok sambil menggendong anak.
Pertanyaan di atas sedikit terpecahkan saat lelaki dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bernama Dadang Mulya, mengaku bahwa dirinyalah model utama di bungkus rokok yang menggendong anak.
Dadang muncul dan bikin heboh publik karena memprotes fotonya digunakan tanpa izin. Belakangan, ia menuntut royalti pada perusahaan rokok. Dalam foto di bungkus rokok, Dadang mengklaim ia memakai kaus biru sambil menggendong bayi. Jika diperhatikan secara seksama, kulit Dadang di sosok di bungkus rokok itu, nyaris sama.
Rambut Dadang dan model dalam bungkus rokok itu juga mirip. Hanya, model dalam bungkus rokok itu berkumis tipis, sementara Dadang tidak. Soal pengambilan foto, Dadang berkisah, pose Dadang dibadikan sewaktu ia sedang menonton bola di lapangan Kecamatan Pancalang, yang berdekatan dengan kediamannya.
Kala itu, Dadang mengaku ada mobil yang berhenti di depannya, lalu ada orang tak dikenal keluar dan tiba-tiba memotretnya. Peristiwa itu pun sempat dia ceritakan kepada istrinya. "Kata istri tak apa-apa. Tapi saya sempat kepikiran waktu pertama lihat foto saya di bungkus rokok," ujar Dadang.
Respons Kemenkes
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Riskiyana Sukandhi Putra, dikutip dari Detik, memastikan foto yang digunakan itu legal.
"Ini bukan masalah baru. Yang kami dapatkan tentu sudah ada legalitas izinnya. Nggak mungkin kita masang nggak ada legalitas izinnya. Jadi harus dipastikan dulu, belum tentu yang mengatakan itu punya bukti yang benar. Tanyakan saja diambil kapan, apa benar orangnya itu," kata Riski.
Kini, Dadang tak lagi menjadi model bahaya rokok di bungkus rokok. Rizki menegaskan pihaknya sudah tak menggunakan foto tersebut. Namun, jika benar Dadang bakal menggugat, pihaknya siap mengambil langkah hukum.
"Itu foto kapan? Kami sudah tak pakai lagi, lo. Itu kan tidak terpakai lagi, makanya saya tanya apa benar. Makanya, kalau benar, nanti biro hukum kami yang menyelesaikan itu, karena itu mengganggu," tegasnya.
