Pakai Nilon, Lelaki Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bawah Pohon Jeruk

| 07 Mar 2021 11:29
Pakai Nilon, Lelaki Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bawah Pohon Jeruk
YA gantung diri di bawah pohon jeruk.

ERA.id - Seorang warga Balatedong Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat digegerkan dengan penemuan pria yang gantung diri pada seutas tali nilon di atas pohon jeruk, Jumat (05/03/21) lalu.

Pria yang gantung diri di pohon jeruk tersebut belakangan diketahui berinisial YA (21). Ia pertama kali ditemukan oleh warga bernama Illang yang saat itu hendak berangkat menuju ke empangnya dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan pihak Polsek Kalukku.

Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi tempat kejadian bersama dengan anggotanya.

Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar menjelaskan bahwa dari hasil olah TKP, korban yang saat itu menggunakan baju berwarna putih sudah dalam keadaan tidak bernyawa saat pertama kali ditemukan oleh warga.

Iskandar menambahkan, setelah melakukan olah TKP Kapolsek Kalukku langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Kalukku untuk memeriksa visum et repertum kepada korban yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa itu.

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas, kata Iskandar, penyebab korban meninggal akibat jeratan tali nilon di lehernya dan tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di sekujur tubuh korban.

“Anggota kami sudah melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban untuk diperiksa ke dokter, hasilnya korban meninggal akibat jeratan tali nilon dan tidak ada tanda kekerasan, jadi kesimpulan awalnya korban murni bunuh diri," ungkap Iskandar, Sabtu (6/3/2021).

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menawarkan kepada keluarga korban agar dilakukan autopsi untuk menyelidiki penyebab kematian YA (21). Namun Sayangnya, keluarga besar korban menolak dan menerima kematian korban dengan ikhlas.

“Kami sudah tawarkan untuk melakukan autopsi kepada Jazad korban namun ditolak dengan alasan keluarga korban menganggap ini sebagai musibah dan menerima kematian korban dengan ikhlas."

Rekomendasi