ERA.id - Sedikitnya sembilan pemuda harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar serius di sekujur tubuh akibat terkena dampak ledakan dahsyat dari ratusan petasan kertas yang sedang mereka buat di salah satu rumah korban di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (10/5/2021) malam.
Belum ada laporan korban jiwa, akibat kejadian tersebut. Namun lima dari sembilan pemuda yang dilarikan ke RSUD dr Iskak kondisinya hingga Selasa pagi masih kritis dan belum sadarkan diri.
Luka bakar yang mereka alami mencapai 50 persen, terutama di bagian paha, selangkangan, tangan serta wajah.
"Kondisi pasien sangat buruk sehingga harus mendapat tindakan (kedaruratan medis) di ruang red zone IGD," kata Kasi Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Moch Rifai, dikutip dari ANTARA, Selasa.
Ledakan Menyambar Ratusan Petasan
Peristiwa ledakan itu sendiri terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan pengakuan salah satu korban yang masih sadarkan diri menunggu perawatan lanjutan di IGD RSUD dr Iskak, MZA, insiden terjadi saat mereka melakukan tahap akhir pembuatan petasan Idul Fitri.
"Ada satu petasan yang meledak saat dilakukan penutupan sumbu dan menyambar ratusan buah petasan lainnya yang sedang kami rakit," tutur MZA, yang mengalami luka di bagian wajah, tangan, dan di beberapa bagian tubuh.
MZA sedikit lebih beruntung dibanding lima rekannya yang masih kritis dan dirawat di red zone IGD. Luka bakarnya tidak terlalu serius. Ia berada di radius sekitar tiga meter dari pusat ledakan sehingga terhindar dari kefatalan.
"Ada banyak yang terlibat dalam pembuatan petasan ini. Semua ikut buat, namun yang paling parah ya yang ada di titik pusat ledakan tadi," katanya.
Disebutkan, total ada 305 buah petasan mereka buat. Ukurannya bervariasi, mulai seukuran pipa PVC satu dim, hingga lingkar pipa 4 dim.
Petasan-perasan besar itu telah dibuat/diproduksi sejak awal puasa.
"Sebagian sudah ada yang kami ujicoba ledakkan, dan sisanya ada 205 buah yang tadi malam kami isi bubuk petasan dan dilakukan penutupan lubang di bagian pangkal sumbu," imbuhnya bercerita.
Rencananya, petasan-petasan besar itu akan diledakkan pada malam di akhir (bulan) Ramadhan dan pada pagi hari setelah shalat Ied, hari pertama Lebaran.
Namun sayang, petasan-petasan berbahan kertas itu meledak lebih dulu saat tahap akhir perakitan.
Sumber warga di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung menyebut suara ledakan terdengar keras dan seperti bersahutan (beruntun).
Rumah yang digunakan meracik/merakit petasan bahkan ikut rusak parah.
"Data korban masih kami inventarisir. Pagi ini olah TKP (tempat kejadian perkara) kami lakukan untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti ledakan," kata Kapolsek Rejotangan AKP Heri Purwanto dikonfirmasi melalui telepon.