Merasa Tidak Butuh, 10 Kampung di Papua Menolak Pembangunan BTS Internet dari Pemerintah

| 09 Aug 2021 18:27
Merasa Tidak Butuh, 10 Kampung di Papua Menolak Pembangunan BTS Internet dari Pemerintah
Ilustrasi iPhone (Wikimedia Commons)

ERA.id - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengajak masyarakat di kampung-kampung tidak menolak pembangunan fasilitas internet yang hendak dikerjakan sebab komunikasi secara daring sangat dibutuhkan pada zaman ini.

Plt Kepala Dinas Kominfo Jayawijaya Haspida Pawakkangi di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan Jayawijaya mendapatkan kuota base transceiver station (BTS) dari kementerian sebanyak 246 dan hanya sebagian kecil kampung yang menolak program itu.

"Dari bulan April sampai Agustus, kami sudah sudah menyelesaikan mendekati 100 karena ada beberapa kampung, distrik yang tidak mau, dengan alasan mereka tidak membutuhkan internet," katanya.

Pemerintah mengupayakan pada Tahun 2021 ini terbangun 174 BTS di kampung dan akan dilanjutkan sisanya pada Tahun 2022.

Walau sekitar 10 kampung menolak BTS ini, pemerintah tidak memindahkan ke kampung lain yang belum memiliki, sebab pemerintah yakin masyarakat akan membutuhkan ketika melihat BTS di kampung lain sudah berfungsi.

"Saya sampaikan kepada teman-teman kita bhakti, untuk tolong jangan digeser (dipindahkan ke kampung lain) karena mungkin saat ini masyarakat masih bicara egonya, karena mereka belum lihat manfaatnya barang-barang ini," katanya.

Pemerintah sedang mendorong penyelesaian satu BTS untuk diresmikan kementerian pada Agustus agar memotivasi masyarakat, terutama yang menolak untuk melihat manfaat dari program itu.

"Di Kampung Asotipo sudah kami membangun, bahkan kami harap bulan Agustus diresmikan. Ini sengaja dipercepat pembangunan satu, supaya mungkin kampung-kampung yang lain bisa melihat manfaatnya," katanya.

Fasilitas telekomunikasi ini akan dibangun di atas lahan warga seluas 20X20 meter sehingga pemerintah mengharapkan dukungan warga untuk menyediakan lahan.

Rekomendasi