ERA.id - Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama dua hari terakhir, memicu debit air di Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, meningkat.
Hasilnya, dua kecamatan di Wajo dan Kabupaten Bone, banjir. Puluhan rumah dan ribuan hektare sawah ikut terendam air.
"Data sementara ada delapan kecamatan yang terdampak banjir di Wajo, puluhan rumah dan ribuan sawah masih terendam banjir,"ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Andi Muslihin saat dikonfimasi, Sabtu (27/8/2021) kemarin.
Data yang masuk tercatat delapan yang terdampak di Kecamatan Tempe, Kecamatan Pammana, Kecamatan Majauleng, Kecamatan Keera, Kecamatan Gilireng, Kecamatan Maniangpajo, Kecamatan Sabangparu dan Kecamatan Pitumpanua.
Selain itu, banjir juga meluap ke sejumlah jalan trans provinsi di wilayah Tarumpakkae, Desa Liu, Kecamatan Majauleng.
Sementara Kota Sengkang, Wajo, juga direndam baniir. Air meluber ke pemukiman warga di Jalan Lembua, Jalan Andi Mangga, Jalan Dahlia, Jalan Bau Baharuddin serta sekitar pasar Sentral Sengkang.
Tim BPBD Wajo, kata Muslihin, sementara melakukan assesment dan pendataan sekaligus mengevakuasi serta membantu warga yang terdampak.
"Tim sedang mendata warga dan kami fokus menyiapkan persiapan evakuasi bagi warga terdampak di sana," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Bone, Dray Vibrianto menyebut, wilayah administrasi Bone juga berhubungan dengan daerah Danau Tempe, tercatat sejumlah kecamatan terdampak banjir saat air danau tersebut meluap.
Wilayah tersebut berada di Kecamatan Cina dan Sibulue, serta perbatasan Cenarana. Sedangkan di wilayah bagian utara Bone, banjir juga terdampak di Kelurahan Pompanua, Kecamatan Anjangale dan merendam sebagian pemukiman warga. Lokasi ini berada di kawasan hulu aliran sungai setempat.
Air juga merendam fasilitas umum warga dan menggenangi puluhan hektare sawah yang akan memasuki masa panen raya pada bulan depan.
"Rencana mau panen padi sebagian wilayah yang terendam di sana. Kami sementara mendata dan belum mentotal kerugian materil. Semoga tidak ada korban jiwa pada kejadian ini," paparnya.
Sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas sektor terkait, seperti Basarnas, dan lembaga kemanusiaan lainnya. Sebab perlu sinergitas untuk mendapatkan data akurat berapa banyak warga terdampak.
Walaupun debit air mulai surut, dan hujan masih turun dengan intesitas ringan, tambah Dray, pihaknya tetap memantau dan melaporkan perkembangan kekinian atas kejadian banjir tersebut.