Kisah Sadis Pembunuhan Ayah dan Abang Kandung di Medan, Korban Sempat Dikasih Kopi Racun Rumput Sebelum Ditusuk

| 31 Aug 2021 15:12
Kisah Sadis Pembunuhan Ayah dan Abang Kandung di Medan, Korban Sempat Dikasih Kopi Racun Rumput Sebelum Ditusuk
Lokasi pembujuhan ayah dan anak di Medan, Sumatera Utara (Muchlis Ariandi/era.id)

ERA.id - Kasus pembunuhan terhadap ayah dan kakak kandung di Jalan Karya Gang Wakaf, Medan Barat, Kota Medan, terungkap.

Sebelum menghujam korban dengan parang, M Arsyad Kertonawi (21) terlebih dahulu meracuni keduanya.

Wakil Kepala Polrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji menjelaskan upaya pembunuhan terhadap Sugeng (50) dan Riski Sarbaini (21), telah direncanakan dengan dua barang bukti yang ditemukan yakni racun dan parang.

"Pelaku membawa dua bilah pisau dan racun rumput. Selanjutnya yang bersangkutan kembali ke rumah menyembunyikan 2 bilah pisau tersebut," kata Irsan dalam paparan di Mapolrestabes Medan, Selasa (31/8/2021).

Lanjut dikatakan Irsan, M Arsyad Kertonawi membuat kopi yang telah dicampur racun rumput. Kopi tersebut diberikan kepada seluruh anggota keluarganya.

Dari kopi yang dibuat pelaku, hanya Sugeng dan Riski yang meminum, sedangkan adik dan ibunya curiga duluan lantaran mencium bau racun pada kopi.

"Pada kesempatan itu, ayah tersangka dan abangnya meminum kopi yang telah disediakan oleh tersangka namun ibu dan adiknya tidak meminumnya karena ada mencium aroma racun ataupun aroma yang tidak enak sehingga ibu korban adiknya tidak meminum kopi susu," ungkapnya.

Akibat racun tersebut Sugeng mengalami muntah-muntah dan berlari ke belakang rumah. Saat racun bereaksi di tubuh korban, pelaku yang merupakan anak korban ini memanfaatkan untuk menghujamkan pisau ke leher dan perut.

"Saat muntah-muntah itu tersangka mendekati ayahnya dan melakukan penikaman pertama di bagian leher dan di perut sebanyak 6 kali," bebernya.

Riski yang mendengar ada keributan keluar dari kamar dan menyaksikan perbuatan tersangka. Riski berupaya menghentikan perbuatan adiknya itu dengan melempar helm.

Namun saat itu pelaku melawan dan turut mendapat tikaman secara membabi buta.

"Abang tersangka juga ditikam yang pertama sebanyak 6 kali juga, akhirnya jatuh di TKP," kata dia.

Selanjutnya tersangka meletakkan pisau dan masuk ke rumah  menjumpai ibu dan adiknya. Merasa kurang puas, pelaku kembali mendatangi korban dan menikamnya kembali sebanyak 7 kali.

"Abang korban kurang lebih sekitar 12-15 tikaman, kemudian korban meninggal di TKP," ujarnya.

AKBP Irsan mengatakan motif pelaku membunuh ayah dan kakaknya lantaran merasa sakit hati selama ini dianggap sebagai anak tiri.

"Menurut pengakuan tersangka selama ini tersangka di keluarga merasa di anak tirikan, baik oleh ayahnya, ibunya maupun Abang dan adiknya," bebernya.

Sebelumnya, Warga di Jalan Karya Gang Wakaf, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, dihebohkan dengan peristiwa pembacokan hingga menewaskan dua orang di kediamannya, Sabtu (28/8/2021) malam.

Pantauan di lokasi, jenazah korban terbujur kaku dengan kondisi penuh luka-luka. Sementara petugas kepolisian dan tim Inafis sedang melakukan proses evakuasi terhadap jenazah.

Berdasarkan keterangan dari saksi, peristiwa pembunuhan itu diawali dengan adanya percekcokan keluarga hingga berujung pembacokan.

"Kejadiannya sekitar siap magrib tadi, sekitar pukul 19.30 Wib. Kalau tadi dibilang orang ini ada cekcok sebelum dibacok," kata warga setempat Ida (50) di lokasi.

Rekomendasi