Tim Editor
ERA.id - Direksi Perusahaan Umum Daerah (PUD) Rumah Potong Hewan (RPH) bergerak cepat dengan memaksimalkan kinerja berdasarkan instruksi Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dalam rangka meningkatkan PAD Kota Medan.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Potong Hewan, Harisandi Syafril Harahap mengatakan akan bergerak cepat (gercep) membenahi PUD RPH dan berkoordinasi dengan PUD Pasar dalam rangka mengawasi peredaran daging di Kota Medan.
"Tentunya bersama direksi PUD RPH yang lainnya kami akan bergerak cepat sebagaimana arahan dari Walikota Bobby Nasution. Selanjutnya bersama stakeholder lain seperti PUD Pasar akan melakukan pengawasan peredaran daging di Kota Medan," kata Harisandi Harahap, Rabu (22/9).
Dijelaskan dia peredaran daging yang ada di Kota Medan perlu dikontrol melalui BUMD Rumah Potong Hewan (RPH). Hal tersebut kata dia bertujuan memberi kenyamanan dan kepastian bagi masyarakat.
"Melakukan pengawasan daging yang beredar dengan bekerjasama bersama PUD Pasar. Daging yang beredar nantinya harus melalui RPH, hal ini dalam rangka menjamin kehalalan daging yang ada di setiap pasar di Kota Medan," ujarnya.
Selain pengawasan daging dalam upaya menjamin kehalalan, Harisandi mengatakan PUD RPH juga akan melakukan inovasi dalam meningkatkan kinerja BUMD Kota Medan itu untuk meningkatkan PAD Kota Medan.
"Menjadikan RPH perusahaan yg profesional mandiri transparan dan bertanggungjawab. Serta melakukan inovasi seperti arahan pak walikota dalam meningkatkan pendapatan daerah," ungkap Dirut RPH yang juga Ketua Umum SSB Persabda itu.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution melantik 12 direksi di tiga Perusahaan Umum Daerah (PUD) BUMD Kota Medan. Ketiga perusahaan tersebut yakni PUD Pasar, Pembangunan dan PUD Rumah Potong Hewan (RPH).
Dalam arahannya Bobby meminta kepada direksi tiga BUMD Medan itu yakni PUD Pasar, Rumah Potong Hewan dan PUD Pembangunan yang telah diambil sumpahnya hari ini, untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan.
Dikatakan dia, salah satu tugas dan peran direksi adalah menggerakkan BUMD yakni menghasilkan profit guna menambah pendapatan Kota Medan.
"Seperti yang kita dengar tadi bahwa ada profit yang harus di capai untuk kesejahteraan masyarakat Kota Medan, harus profiteble, harus mampu berinovasi dan menambah PAD bagi Pemko Medan," tegasnya.
