ERA.id - Seekor harimau Sumatra bermana 'Si Manis' berjenis kelamin betina, koleksi Medan Zoo, mati akibat sakit yang dideritanya pada pekan ini.
Sebelum diumumkan sakit, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, lewat akun Instagram-nya mengaku, Si Manis mati karena sudah berusia lanjut.
"Salah satu harimau Sumatera tertua di Medan Zoo berusia sekitar 23 tahun telah mati, dikarenakan sudah berusia lanjut," tulis Bobby dalam akun instagramnya @bobbynst.
"Dari hasil nekropsi yang dilakukan oleh pihak BBKSDA Sumut, karena usianya yang sudah masuk ke titik maksimal harimau pada umumnya, menyebabkan 'Si Manis' memiliki penyakit pada hati, jantung, dan ginjal," tulis Bobby disertai video semasa hidup Si Manis di Medan Zoo.
Setelah itu, petugas kesehatan hewan Medan Zoo, drh Muhammad Syah, di Medan, Minggu kemarin, langsung menambahkan kalau harimau itu mati di dalam kandangnya pada Jumat (20/9) pukul 16.30 WIB.
Menurut dia, Si Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya. Ia mati karena penyakit yang dideritanya.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara yang melakukan nekropsi menyatakan terlihat penyakit pada hati, jantung, dan ginjal Si Manis.
"Cukup parah, terjadi benjolan berisi cairan pada hatinya. Jantungnya juga mengalami penebalan, dan begitu juga pada ginjal," kata drh Muhammad Syah.
Harimau Sumatra betina berusia sekitar 23 tahun ini pertama kali masuk Medan Zoo bersama Anggi, Harimau Sumatera, berjenis kelamin jantan pada 2005.
Sebelumnya tercatat sudah lima ekor harimau mati di Medan Zoo, yakni tiga ekor harimau Sumatra bernama Erha pada 3 November 2023, Nurhaliza pada 31 Desember 2023, dan Bintang Sorik berusia 13 tahun pada 13 Februari 2024.
Kemudian dua ekor harimau Benggala bernama Avatar pada 3 Desember 2023 dan Wesa yang berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.
"Hasil nekropsi ada penumpukan lemak pada pembungkus jantung dan beberapa organ lain. Usia di atas 20 tahun, termasuk kategori tua untuk harimau Sumatera," jelasnya.
Sebelumnya, Si Manis sudah dinyatakan sakit cukup parah pada Mei 2024. Namun dengan perawatan intensif akhirnya bisa bertahan hingga beberapa bulan.
"Beberapa hari di pekan ini Si Manis memang sudah tidak mau makan daging dan Jumat (20/9) sore telah tiada," tutur drh Muhammad Syah.
Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan, Adrian Surbakti mengaku segala upaya seperti perbaikan manajemen, perawatan hewan, perawatan kandang, hingga lokasi Medan Zoo sudah dilakukan.
"Untuk kondisi harimau yang sudah tua tadi, sudah dijelaskan oleh dokter hewan," ucap Adrian.