ERA.id - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution memberikan bonus Rp710 juta kepada para atlet dan pelatih asal dari daerahnya yang berhasil meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Bonus uang pembinaan itu diserahkan Bobby saat menggelar pertemuan dengan para atlet dan pelatih di Taman Cadika, Medan Johor, Minggu (23/10/2021).
"Ini adalah prestasi yang membanggakan. Yel-yel yang tadi kita sebut 'Medan kota atlet' itu harus bisa diwujudkan. Apa yang perlu Pemko Medan siapkan, kita akan diskusikan dan nanti saya minta masukan dari para atlet dan pelatih," kata Bobby usai menyerahkan bonus secara simbolis.
Atlet Kota Medan menyumbang lebih dari 50 persen perolehan medali yang diraih Kontingen Sumatera Utara pada PON ke-20 di Papua. Total 28 medali yang berhasil disumbangkan atlet asal Medan dari 55 medali yang dikumpulkan Kontingen Sumut.
Rinciannya adalah 3 medali emas, 10 medali perak dan 15 medali perunggu, yang diraih dari sembilan cabang olahraga. Masing-masing peraih medali mendapatkan bonus dari dana hibah yang disalurkan melalui KONI Medan.
Bobby memberikan bonus Rp50 juta untuk peraih medali emas, Rp16 juta untuk peraih perak dan 10 juta rupiah untuk pengoleksi medali perunggu.
Sedangkan para pelatih yang atletnya sukses rebut medali juga mendapatkan bonus masing-masing, Rp20 juta untuk emas, 10 juta rupiah perak dan 7 juta rupiah perunggu. Total bonus untuk seluruh atlet dan pelatih berprestasi tersebut adalah Rp710 juta. Seluruh bonus tersebut akan langsung dicairkan Senin (25/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut Bobby tidak hanya menyerahkan bonus, Menantu Jokowi itu juga melakukan diskusi untuk mendengar masukan dari para atlet dan pelatih guna melakukan perbaikan di keolahragaan Kota Medan.
Salah satu yang memberik masukan yakni pelatih Wushu Sandri Liong yang menyampaikan masukan agar sistem pelatihan atlet di Medan mesti berkesinambungan. “Jadi jangan hanya ada event saja. Harus terus berlanjut hingga bisa hasilkan prestasi maksimal Pak Wali. Itu harapan kami,” kata Sandri.
Bobby pun setuju akan hal tersebut dan meminta kepada KONI Medan untuk mendesain sistem kepelatihan berkesinambungan. Pun lebih dari itu, Bobby juga telah memutuskan agar aset fasilitas olahraga di Medan dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang sebelumnya dikelola dinas Kebersihan dan Pertamanan.
"KONI Medan bantu buat desain kepelatihan yang berlanjut. Diskusikan juga dengan Dispora apa saja kebutuhan kita untuk fasilitas. Nah sejauh ini kami baru putuskan pemeliharaan fasilitas olahraga ke Dispora. Tujuannya agar kemungkinan bantuan dari kementerian itu bisa langsung masuk ke kita," jelasnya.