TPA Rawa Kucing Over Kapasitas, Truk Sampah Sampai Antre Bongkar Muatan

| 22 Dec 2021 09:45
TPA Rawa Kucing Over Kapasitas, Truk Sampah Sampai Antre Bongkar Muatan
Truk pengangkut sampah mengantre untuk bongkar muatan di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Selasa, (21/12/2021) (Dok. Istimewa)

ERA.id - Puluhan truk sampah mengantre di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Truk yang mengangkut sampah di penjuru Kota Tangerang itu bakal membuang muatannya di lokasi tersebut.

Pantauan lokasi, antrean itu terjadi di pintu satu TPA Rawa Kucing hingga meluber ke Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Neglasari. Truk yang besar pun menutup sisi ruas jalan tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Tihar Sopian mengatakan antren itu memang biasa terjadi. Truk yang datang bersamaan membuat bongkar muatan tak bisa cepat dilakukan.

"Jadi rekayasanya melakukan pengantrian, jadi mereka one way kan, masuk pintu satu keluar pintu tiga. Mereka mengantre memang, datangnya berbarengan," ujarnya, Selasa, (21/12/2021).

Mantan Camat Karawaci ini pun tak menampik kalau antrean tersebut disebabkan oleh kapasitas TPA Rawa Kucing yang sudah penuh atau over capacity. Kapasitas TPA seluas 34,8 Hektare itu sudah mencapai satu juta kubik lebih.

"Sekarang kondisi nya memang 34,8 hektare ini sekarang kondisinya sudah satu juta kubik lebih," katanya.

Dia mengungkapkan kalau usia TPA Rawa Kucing tak akan lama lagi. Namun, dipaksa untuk membuang sampah yang berasal dari seluruh wilayah Kota Tangerang.

"Kemarin juga sudah disampaikan usianya mungkin enggak sampai setahun empat bulan, kalo mereka merekayasa itu. Tetapi kita berupaya tetap melaksanakan pemanfaatan pemadatan," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya dalam menangani persoalan tersebut. Seperti pembangunan penimbunan atau blok landfill.

"Ada yang masih di landfill ada yang sudah tertutup karena memang kondisinya lenfilnya sudah bersatu. Karena memang kondisinya setiap hari 1500 ton. Apalagi apabila terjadi banjir, bahkan bisa lebih tiga kali lipat," jelasnya

"Semakin kemari lahan kita memang semakin tidak ada. Lahan tidak ada, temen temen melakukan zonasi pembuangan, lama lama lenfilnya tak tertolong," tambah Tihar.

Kemudian, mengelola sampah menjadi bahan bakar tenaga pembangkit listrik atau Refuse Derived Duel (RDF). Namun, belum secara maksimal menangani persolan sampah di TPA Rawa Kucing.

"Kalo kondisi dilihat sekarang penuh-kan, usianya semakin pendek. Kemudian kita harus mau diapakan ini (sampah) ?. Mungkin salah satu opsinya adalah dengan melaksanakan tekhnologi salah satunya mungkin PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)," jelasnya.

Rekomendasi