Tim Editor
ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menemukan beberapa kasus baru Covid-19 di beberapa sekolah. Saat ini sudah ada beberapa sekolah yang diputuskan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengingat kondisi di sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan ditemukan kasus baru di beberapa sekolah. Diantaranya yakni di SD N 16 Solo, SD N Sayangan, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SMP N 4 Solo, SMA N 1 Solo, SMA N 5 Solo dan SMK Mikael.
”Dari sekolah-sekolah ini kami temukan masing-masing satu kasus baru. Kasus ini meningkat dari statusnya suspect dan akhirnya positif Covid-19,” kata Siti pada Senin (31/1/2022).
Sekolah kemudian melakukan penelusuran pada pasien yang positif Covid-19. Jumlah angka tracingnya beragam, tergantung dengan aktivitas pasien yang ditetapkan Covid-19.
”Di SMA N 1 itu bahkan tracingnya sampai 40 orang. Tapi saya belum bisa merinci berapa di masing-masing sekolah, sebab laporannya belum masuk,” katanya.
Saat ini sebagian sekolah sudah menerapkan PJJ. Namun ada beberapa sekolah yang masih melaksanakan pembelajaran tatap muka.
”Sesuai aturan dalam SKB 4 menteri, kalau baru ditemukan satu kasus, maka yang diliburkan baru yang menjadi kontak tracing saja. Tapi kalau sudah menjadi klaster, baru bisa PJJ,” katanya.
Sementara perkembangan SMA Warga, PTM sudah dihentikan selama 10 hari. Saat ini sudah ada 25 kasus yang ditemukan dari klaster ini.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Rineta mengatakan sudah ada dua sekolah yang ditetapkan unttuk PJJ, yakni di SD N Sayangan dan SD N 16. Pelaksanaan PJJ ini untuk menjaga emosional dari murid dan wali murid.
”Kondisinya secara emosional belum bisa diterima orang tua. Makanya kami putuskan untuk PJJ,” katanya.
