ERA.id - Pemerintah Kota Solo mencatat angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di tahun terjadi Selasa (9/3/2022) dengan 15 orang per hari. Namun, terkait tingginya jumlah kasus tersebut, disebabkan keterlambatan data alias delay.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, Selasa (9/3/2022).
”Sampai hari ini totalnya ada 65 kasus. Ini hitungan dari tahun ini,” ucapnya.
Siti mengakui jumlah 15 kasus ini dikarenakan data delay. Namun secara keseluruhan jumlah 65 kasus ini disebabkan tingginya angka kematian. ”Ya berapapun jumlahnya ini kan angka kematian. Dan angkanya memang tinggi,” ucapnya.
Sementara terkait persoalan data delay, selama ini pemerintah sudah membuat sistem new all record (NAR). Namun NAR ini harus tetap update secara administrasi.
”Kalau NAR tidak sesuai, maka rumah sakit tidak bisa melakukan klaim untuk biaya perawatan pasien. Sebab semua by system,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengakui adanya persoalan data delay ini.
”Kemarin saya sudah langsung kontak ke Bu Ning. Jadi 15 ini yang meninggal di hari kemarin hanya enam. Sisanya memang karena data yang delay,” ucapnya.