ISSCD Bersama PKK Sulsel Gelar Pemeriksaan Gigi dan Mulut untuk Anak Disabilitas

| 13 Apr 2022 18:03
ISSCD Bersama PKK Sulsel Gelar Pemeriksaan Gigi dan Mulut untuk Anak Disabilitas
ISSCD bekerja sama dengan PKK Sulsel gelar pemeriksaan gigi dan mulut untuk anak disabilitas. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Indonesian Society of Special Care Dentistry (ISSCD) bekerja sama dengan PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar pemeriksaan gigi dan mulut individu berkebutuhan khusus (disabilitas), yang dilaksanakan di Kantor PKK Sulsel, Minggu (10/4).

Kegiatan ini juga melibatkan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI).

Pemeriksaan gigi dan mulut tersebut, merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat ISSCD, yang mengusung tema Oral Health for a Better Quality of Life for Absolutely Everybody. Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, saat membuka acara tersebut secara virtual, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ISSCD ini.

"Ketika saya mendengar akan didakannya acara ini, saya sangat antusias. Dan kami dari PKK menyambut baik dan mendukung sekali kegiatan ini," kata Naoemi pada Webinar, Sabtu (9/4/2022).

Ia mengungkapkan, kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara terus menerus untuk meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas, khususnya bagi penyandang disabilitas. Termasuk bagaimana menjamin akses kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut bagi penyandang disabilitas.

"Melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek. Salah satunya dalam hak mendapatkan pelayanan kesehatan," terangnya.

Menurut Naoemi, perlakuan terhadap kesehatan gigi untuk anak disabilitas harus dilakukan secara lebih rutin dan frekuensinya lebih sering dibandingkan anak normal. Pemberian perawatan oleh dokter gigi yang memiliki pengetahuan khusus tentang perawatan gigi anak berkebutuhan khusus, serta peningkatan kesadaran dan perhatian dari orang orang terdekat seperti orangtua dan saudara kandung.

"Dibutuhkan juga waktu kunjungan khusus, cara komunikasi yang khusus, manajemen tindakan, dan fasilitas yang khusus bagi mereka," ujarnya.

Rekomendasi