ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menerima sejumlah keluhan masyarakat saat mengikuti Musrenbang Wilayah untuk karesidenan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kota Salatiga, Purwodadi dan Kota Semarang) dan Petanglong (Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Kota Pekalongan) di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Selasa (19/4/2022).
Misalnya problem yang disampaikan salah satu perwakilan kelompok perempuan, Ika Nela Setiani. Dalam kesempatan itu, Ika menyampaikan problem yang dihadapi oleh ibu-ibu pemilik anak berkebutuhan khusus.
Menurutnya, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Pekalongan masih belum maksimal.
"Belum ada klinik kembang anak pak di sini. Selain itu juga belum ada psikolog yang khusus menangani ini. Kami berharap ada psikolog untuk penanganan anak-anak kami," katanya.
Ika yang juga aktif di organisasi anak berkebutuhan khusus, menyampaikan, banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang belum mendapat haknya. Mereka yang ada di desa-desa terpencil, sulit mengakses kesehatan di kota karena jarak dan minimnya transportasi.
Ganjar pun menjawab hal itu dengan berjanji kebutuhan tersebut.
"Oke bu Ika, nanti untuk psikolog biar dibantu Dinas Kesehatan kami. Pak tolong segera ditindaklanjuti, nomor bu Ika dicatat untuk mengetahui kebutuhannya. Untuk yang kesulitan berobat ke kota karena jarak dan minim transportasi, saya kasih bantuan mobil ya bu," kata Ganjar.
Ika tak menyangka akan mendapat respons secepat itu dari Ganjar. Bahkan, ia juga tak menyangka mendapat bantuan mobil.
"Ekspektasi saya tidak seperti itu. Ternyata respon pak ganjar secepat itu," katanya.
Saat Ganjar meminta kepala Dinas Kesehatan untuk segera menugaskan psikolog ke puskesmas dan rumah sakit, hal itu menurut Ika sudah luar biasa.
"Usulan saya tentang adanya relawan masuk Puskesmas untuk psikolog dan RSUD disediakan psikolog disetujui pak Ganjar saja luar biasa, apalagi saat respons cepat soal kesulitan mobilisasi anak-anak dengan bantuan mobil. Semoga bisa bermanfaat," pungkasnya.
Tak hanya Ika, salah satu warga lain yang tak menyangka mendapatkan respons cepat Ganjar adalah Kades Paninggaran. Saat itu, Kades Paninggaran menyampaikan ke Ganjar soal potensi di desanya, salah satunya perkebunan teh.
"Produk kami sudah banyak pak, sudah kami pasarkan ke berbagai daerah. Hanya kami butuh bantuan mesin pembuat teh celup agar bisa memproduksi maksimal," katanya.
Kades itu mengatakan sudah survei harga pembuatan teh celup. Menurut informasinya, harga mesin itu sekitar Rp60-70 juta.
"Murah itu, saya belikan. Sudah saya belikan karena sudah ada buktinya ini. Ini saya juga pegang teh hasil produksi desa njenengan. Sudah mesin pembuat teh celupnya nanti saya yang belikan," kata Ganjar.
Jawaban itu tentu saja membuat semua yang hadir dalam Musrenbang itu bertepuk tangan. Mereka tak menyangka bisa mendapat respons langsung dari Ganjar.
"Maturnuwun pak Ganjar, wah top tenan," kata Kades Paninggaran.