Heboh Penonton Malaysia Ngaku Diperas Oknum Polisi di Indonesia, Promotor DWP Bilang Begini

| 19 Dec 2024 11:35
Heboh Penonton Malaysia Ngaku Diperas Oknum Polisi di Indonesia, Promotor DWP Bilang Begini
DWP klarifikasi (instagram/djakartawarehouseproject)

ERA.id - Festival musik tahunan Djakarta Warehouse Project (DWP) menanggapi rumor yang beredar di media sosial soal pemerasan yang dilakukan oknum polisi selama acara. Pemerasan itu menimpa sejumlah warga Malaysia hingga berujung pada seruan boikot.

Dalam pernyataan resminya di media sosial, Ismaya Live, promotor resmi dari DWP mengaku telah mengetahui sejumlah insiden yang terjadi selama acara. Mereka turut simpati dengan yang menimpa sejumlah penonton.

"Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesali kendala dan frustasi yang Anda alami. Meskipun aspek-aspek tertentu dari situasi tersebut berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahmi dampaknya terhadap Anda," tulis pihak DWP di Instagram resminya, dikutip Kamis (19/12/2024).

Promotor menekankan dalam pembuatan event aspek keselamatan, kesejahteraan dan pengalaman para pengunjung menjadi prioritas utama mereka.

Namun terkait insiden dugaan pemerasan oleh oknum kepolisian, pihak promotor menekankan sudah bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Kami bekerja sama dengan otoritas dan badan tata kelola terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan memastikan tindakan nyata diterapkan untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi di masa mendatang," tegasnya.

Masih dalam pernyataan yang sama, Ismaya Live menekankan pentingnya keselamatan para penonton, khususnya yang berada dari luar negeri selama berada di Indonesia. Mereka memastikan kesuksesan DWP tahun ini juga berkat dukungan dan kepercayaan para penonton yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih lanjut, promotor berharap bisa kembali menyambut penonton dari mancanegara untuk meramaikan DWP tahun depan di Indonesia.

"Kami berharap dapat menyambut Anda kembali tahun depan di negara kita tercinta, indonesia, dan menciptakan momen bersama yang lebih tak terlupakan," pungkasnya.

Sebelumnya ramai di media sosial soal pengakuan sejumlah penonton DWP dari Malaysia yang mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum kepolisian. Sedikitnya 400 penonton mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

Bahkan sejumlah penonton mengaku mereka diperas oleh kepolisian meski hasil tes urin negatif. Tindakan itu pun berujung pada aksi boikot DWP di media sosial dan menjadi sorotan publik, baik di Indonesia maupun Malaysia.

Rekomendasi