Hadirkan Isu Sensitif di Indonesia, Joko Anwar Bangun Lapas Sukamiskin di Ghost in the Cell

| 25 Jul 2025 21:00
Hadirkan Isu Sensitif di Indonesia, Joko Anwar Bangun Lapas Sukamiskin di Ghost in the Cell
Joko Anwar (Era.id/Nurul Tryani)

ERA.id - Sutradara Joko Anwar kembali dengan karya terbaru bergenre horor-komedi lewat film Ghost in the Cell. Joko Anwar menghadirkan Lapas Sukamiskin, Bandung, ke film terbarunya.

Penggambaran Lapas Sukamiskin, Bandung, ini dikatakan oleh Joko Anwar demi kepentingan artistik di dalam film. Ia sengaja mengambil referensi dari Lapas Sukamiskin dengan membangun secara nyata.

"Kita membangun set berdasarkan penjara Sukamiskin. Plus kebutuhan untuk artistiknya. Tapi memang penjara di Indonesia," kata Joko Anwar saat ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jumat (25/7/2025).

Produser Tia Hasibuan turut menjelaskan bahwa tim produksi harus menyiapkan set yang lengkap dan berfungsi sungguhan. Pembangunan set itu dilakukan oleh tim produksi dari nol mulai dari kamar mandi, toilet, hingga lapangan tempat para narapidana berkumpul.

"Kita membangun penjara mulai dari gerbang utamanya, tempat narapidana orientasi, sel-sel dengan berbagai macam ukuran dan bentuk, dapur, toilet, tempat ibadah, bahkan sampai lapangan untuk mereka tiap hari nongkrong," ujar Tia.

"Toilet, kamar mandi, tempat mandi bersama namanya juga penjara ya. Itu semuanya kita bangun, kita desain sedemikian rupa untuk menjawab kebutuhan dari skenario," sambungnya.

Bukan hanya set yang bisa berfungsi saja, penggambaran penjara di film Ghost in the Cell juga turut menyamai Lapas Sukamiskin yang memiliki dua lantai.

"Iya dan selnya juga tingkat 2. Suka miskin kan tingkat 2 ya. Dan kita bikin tingkat 2. Dan memang orang bisa naik ke atas dan bisa menghuni disitu kalo mau," jelasnya.

Selain menghadirkan Lapas Sukamiskin, Joko Anwar juga mengangkat berbagai isu yang terjadi di Indonesia. Isu-isu tersebut sengaja dihadirkan Joko sebagai latar cerita yang terus dikembangkan setiap tahunnya.

Latar cerita itu sendiri, kata Joko, sudah muncul dari tahun 2013. Selama proses itu, Joko memantau perkembangan situasi di Indonesia yang kemudian dikemas ke dalam film.

"Tanpa mereveal banyak yang paling relevan itu sebenarnya adalah... Kerusakan alam karena keserakahan. Manusia Indonesia, sebagian manusia Indonesia," jelas Joko.

Ghost in the Cell akan mempertemukan sejumlah aktor ternama mulai dari Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Morgan Oey, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, dan Almanzo Konoralma.

Kemudian Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Haydar Salishz, Faiz Vishal, Jaisal Tanjung, dan juga sutradara dari Malaysia Ho Yuhang serta debut Magistus Miftah di layar lebar.  

Film ini akan tayang mulai tahun 2026

Rekomendasi