Penuh Tantangan Dimasa Pandemi, Istri Ridwan Kamil Beberkan Strategi UMKM Sektor Fashion Jawa Barat Agar Tetap Eksis

| 11 Oct 2021 17:03
Penuh Tantangan Dimasa Pandemi, Istri Ridwan Kamil Beberkan Strategi UMKM Sektor Fashion Jawa Barat Agar Tetap Eksis
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya (Foto: Instagram/@ataliapr)

ERA.id - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami penurunan pendapatan hingga pemecatan karyawan. Rupanya, ada salah satu cara yang berhasil untuk mempertahankan bisnis tetap eksis dan berjalan, yakni digitalisasi.

Digitalisasi menjadi salah satu keharusan untuk mempertahankan roda bisnis dimasa pandemi Covid-19. Ketua Dekranasda Jawa Barat sekaligus istri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Atalia Praratya mengungkapkan pandemi Covid-19 memang menyerang seluruh sektor UMKM hingga alami penurunan.

"Urusan pandemi menghantam seluruh sektor. Tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi. Saya melihat data Jawa Barat luar biasa, dari biasanya turun sekitar 5 persen pada 2019, tahun 2020 minus 5,96. Jadi terbalik luar biasa," ungkap Atalia Praratya melalui acara Virtual Media Briefing Tokopedia: Peluncuran Festival Fashion Lokal, Jawa Barat pada Senin (11/10/2021).

"Ini harus diakses bersama-sama dan berikan edukasi pelaku usaha. Bagaimana mereka mampu bertahan. Mereka lakukan tradisonal, seperti pemasarannya di kios, pasar atau pertemuan sehingga pandemi mengajarkan kita mampu beradaptasi dilingkungan yang ada," tambahnya.

Acara Virtual Media Briefing Tokopedia: Peluncuran Festival Fashion Lokal, Jawa Barat
Acara Virtual Media Briefing Tokopedia: Peluncuran Festival Fashion Lokal, Jawa Barat

Perempuan berusia 47 tahun ini membeberkan berbagai tantangan UMKM dimasa pandemi. Tantangannya adalah sebagian pelaku bisnis yang belum bisa menerima adanya digitalisasi dan masih nyaman berjualan konvensional.

"Seandainya makanan, kesehatan pasti lebih didulukan. Masyarakat sudah berubah dengan adaptasi diri dengan tinggal sendirian. Adaptasi dengan jarang berpergian, meminimalisir pertemuan. Sehingga, mau nggak mau mereka susah akses toko-toko tradisional," tutur Atalia Praratya.

"Tantangannya adalah masih belum terbiasa teknologi di Jawa Barat pada umumnya. Jadi, untuk merubah toko fisik ke digital sangat sulit. Manajemennya juga masih tradisional. Banyak sekali saya keliling, mereka pakai hp untuk SMS-an, WhatsApp dan buka medsos cuma buat happy-happyan bukan produk mereka," tambahnya.

Meski begitu, Atalia senang karena sebagian pelaku bisnis mau belajar untuk berjualan secara digitalisasi. Maka dari itu, Tokopedia bersama Dekranasda siap membantu para UMKM sektor fashion untuk menjualnya produk di e-commerce.

"Alhamdulillah, melakukan berbagai upaya digitalisasi UMKM. Upaya melakukan pelatihan pemasaran, webinar, kelas online, dan membuat video edukasi online. Tokopedia bersama Dekranasda melakukan kerabat store di Tokopedia. Kami berupaya agar binaan diberikan peluang akses di e-commerce, karena Tokopedia luar biasa sangat membantu pelaku usaha," ucap Atalia Praratya.

"Ada juga program antara Tokopedia dengan Dekranas dalam rangka pelaksana pameran online namanya Rumah Kriya Asri. Kami juga November menghadirkan 21 kerajinan unggulan di Jawa Barat," lanjutnya.

Rekomendasi