Tim Editor
ERA.id - Jourdy Pranata mengungkapkan gangguan mistis yang dialami saat syuting film Susuk: Kutukan Kecantikan. Syuting film ini dilakukan di berbagai lokasi yang ada di Yogyakarta.
Aktor berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa lokasi yang digunakan untuk syuting film tersebut pada kenyataannya memang seram. Hal ini bahkan sempat membuatnya merasa kesulitan untuk berakting.
“Kesulitan ada satu yang gue alami ya. Di film horor susuk ini ternyata memang lokasinya benaran horor, dan itu ngefek ke cara kita bermain,” ungkap Jourdy Pranata saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (25/8/2023).
Jourdy mengatakan bahwa lokasi syuting yang digunakan untuk rumah salah satu karakter sering dijadikan tempat untuk bunuh diri. Ada juga lokasi yang digunakan sebagai kuburan merupakan tempat orang melakukan pesugihan.
“Karena di rumahnya Ayu di sekitarnya itu lokasi yang sangat populer banyak yang bunuh diri di sana. Adegan kuburan juga itu sakral tempat orang pesugihan,” tuturnya.
Mengetahui lokasi syuting yang benar menyeramkan, Jourdy pun sudah mencoba mengatasi dengan doa bersama kru lainnya. Namun, gangguan tetap dirasakan oleh Jourdy dan yang lainnya, seperti hujan badai yang hanya terjadi di lokasi tersebut hingga mereka harus menghentikan syuting sementara.
“Gue pribadi itu kayak harus gimana, punten sudah, doanya juga sudah, tapi tetap diganggu sama makhluk yang ada di sana sih,” ucapnya.
“Ada hal yang nggak wajar. Dari ada hujan badai dua hari gitu, tapi di situ doang. Ketika kita keluar dari spot itu, nggak hujan. Kok aneh gitu. Kayak disambut sama yang di situ,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jourdy mengatakan untuk mengatasi gangguan tersebut, tim produksi meminta bantuan orang pintar. Setelah itu mereka baru bisa syuting dengan aman dan tidak mengalami gangguan lainnya.
“Kita pun panggil orang yang bisa menyelamatkan, izin gitu, dan pas kembali ke sana suasananya sudah enak, hangat gitu. Dan permisi itu memang harus ya. Itu di kaki Gunung Kidul, Yogyakarta yang di kuburan ternyata pesugihannya banyak, sesajen dan kemenyan itu banyak,” pungkas Jourdy Pranata.
