ERA.id - Sutradara Joko Anwar membeberkan cara agar filmnya sukses dan berhasil ditonton banyak orang. Sebab, ia kerap membuat alur cerita film yang unik dan menarik.
Bahkan, plot twist susah untuk ditebak para penonton. Film-film karya Joko Anwar hampir selalu mendapat sambutan hangat para pecinta film tanah air.
Kali ini, sutradara film Pengabdi Setan ini membeberkan cara unik agar karya filmnya sukses dan ditonton banyak orang. Joko Anwar mengaku kerap menyajikan film yang menjadi teka-teki dan membuat para penonton jadi penasaran.
"Film itu jangan membuat pernyataan, kita tidak mencoba untuk memberikan jawaban. Tapi kita apa memberikan pertanyaan atau membuat stimulasi buat para penonton untuk lebih-lebih banyak bertanya," ujar Joko Anwar, saat ditemui di Jl. Asia Afrika, Jakarta Selatan pada Kamis (13/6/2024).
"Karena bertanya itu adalah pintu dari better understanding, memberikan perspektif baru, fenomena-fenomena misterius yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Joko Anwar mengaku kerap membuat alur cerita film yang sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, cerita itu dibumbui misteri yang membuat para penonton penasaran dan teka-teki yang tak terpecahkan.
"Tapi yang kita lakukan disini tidak mematahkan apa yang selama ini dipercaya sama orang, tapi memberikan perspektif lain yang nantinya silahkan di pilih. Jadi masyarakat yang selama ini hanya punya satu pilihan. Melihat masalah-masalah, misteri-misteri, fenomena yang terjadi di kehidupan kita hanya dengan satu jawaban," imbuhnya.
Agar tak membosankan, Joko Anwar membuat film dengan alur cerita menarik dan berbeda dengan biasanya. Maka dari itu, ia memberanikan diri membuat film serial genre sci-fiction berjudul Nightmares and Daydreams yang bakal tayang perdana di Netflix pada Jumat (14/6/2024).
"Menciptakan sebuah industri film series yang sustainable di Indonesia. Di setiap negara di mana saja ada perlu ada yang namanya kebaruan karena apa? Karena kalau misalnya penonton diberikan hal yang itu-itu saja tentunya manusiawi bosan gitu," ucapnya.
"Kita sebagai kreator punya tanggungjawab untuk menciptakan sungguhan yang lebih bervariasi. Kalau ditanya apakah Sci-Fi punya potensi di Indonesia? Kalau saya pribadi dan teman-teman disini setelah mengerjakan line fashion reading, jawabannya iya," tambahnya.
Ia mengatakan serial Nightmares and Daydreams memadukan beragam fenomena aneh dalam dunia sehari-hari dan mengangkat isu-isu sosial politik di masyarakat terjadi saat ini. Joko Anwar mengemas genre science fiction atau sci-fi supernatural, tetapi cerita di dalamnya relevan dengan permasalahan masa kini.
"Kuncinya bukan genre sebenarnya, film horor itu sangat dekat dengan Indonesia. Penontonnya selama ini selalu ada, karena itu sangat dekat dengan kita, setiap hari kita berhadapan dengan hal-hal berbau supernatural dan kita anggap sebagai sesuatu yang sangat normal. Sci-Fi potensinya besar sekali, asalkan ceritanya dekat dengan kita," paparnya.
"Berbicara tentang sandwich generation. Punya potensi besar luar biasa dengan catatan harus relevan dan relatable dengan apa yang kita alami di Indonesia. Yang menarik buat kita untuk menontonnya ada dua hal yang pertama isunya universal, tapi diceritakan dalam sudut pandang kita orang Indonesia." tambahnya.