ERA.id - Pola asuh orang tua dalam memberi makan anak bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah anak mengalami sindrom metabolik. Salah satu kebiasaan orang tua yang bisa dikurangi adalah dengan memberikan makanan cepat saji yang rentan penyakit dan tidak bergizi kepada anak.
"Sejak kecil sebenarnya peranan pola asuh orang tua itu sangat penting. Karena anak-anak kecil 3 tahun ke bawah, makanan yang disediakan tergantung dari orang tua. Dia passive consumer. Apa yang kita berikan itu pasti akan menjadi kebiasaan makannya," ungkap Pudji saat dijumpai belum lama ini di Jakarta.
"Kita juga menjaga agar anak-anak ini tidak terpapar oleh fast food. Kita sekarang ini banyak lihat orang tua bawa anaknya ke mall lalu dikasih makan fast food, makan goreng-gorengan. Itu sama sekali tidak sehat,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Pudji juga mengimbau kepada orang tua untuk mulai mengenalkan anak pada makanan yang sehat dan seimbang sejak dini. Selain itu, orang tua juga perlu memahami bahwa anak yang gemuk bukan berarti memiliki gizi yang baik.
"Anak yang gemuk itu bukannya bagus. Anak yang sehat itu bukan yang gemuk. Anak yang sehat itu sesuai dengan umurnya. Jadi sekarang ini anak gemuk itu bukan pada keluarga yang kaya saja yang didapati, tapi juga keluarga miskin banyak sekali oleh karena pola makan," tutur Pudji.
Ia memastikan pola makan yang salah dapat menyebabkan anak mengalami obesitas dan mengalami masalah berat badan, yang kedepannya berpotensi melahirkan penyakit jantung, stroke maupun diabetes.
"Jadi kalau banyak karbonya, artinya untuk mengalami obesitas itu besar. Akhirnya kalau sudah terjadi semacam itu, terjadi penumpukan lemak, akhirnya akan terjadi dislipidemi, nanti arahnya akan ke hipertensi. Bisa juga kena jantung," katanya.
Lebih lanjut, Pudji juga menjelaskan bahwa sindrom metabolik sendiri memiliki beberapa gejala. Oleh sebab itu, Pudji pun menganjurkan orang tua untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Sindrom metabolik itu ada beberapa gejala. Ada hiperkolesterolnya, ada hiperdislipideminya, ada hipertensinya. Jadi harus diperiksa anaknya, pemeriksaan darah. Terus kita lihat dia termasuk di mana. Jadi ini tidak bisa hanya kita katakan ‘Eh kamu gemuk. Kita kasih ini ya’ itu nggak seperti itu,” ujarnya.