ERA.id - Mempersiapkan menu buka puasa merupakan hal yang banyak dilakukan oleh umat Muslim menjelang bulan Ramadan.
Menu buka puasa yang dianjurkan tentu saja beragam makanan sehat dan makan secukupnya agar nutrisi tubuh terpenuhi dengan baik, terutama bagi penderita penyakit jantung.
"Sebenarnya ikutin aturan makan sehat pada umumnya," kata Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K), saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Bagi penderita penyakit jantung disarankan untuk mengurangi kandungan karbohidrat pada makanan buka puasa.
Selain itu, makanan tinggi lemak jenuh juga sebaiknya dihindari karena bisa menjadi faktor risiko pada penyakit jantung.
"Tapi sebisa mungkin karbohidrat jangan terlalu banyak, protein cukup, tapi lemak jenuh dikurangin," tuturnya.
Salah satu jenis makanan berlemak yang perlu dibatasi jumlah konsumsinya meliputi sumber asupan hewani seperti dari daging kambing atau sapi. Supaya lebih sehat, daging kambing atau sapi itu bisa digantikan dengan ikan.
Penderita penyakit jantung juga sebaiknya memperbanyak konsumsi sayur dan buah selama Ramadan.
"Lemak jenuh kan asalnya dari (hewan) kaki empat itu biasanya, lemak dari sapi, kambing gitu. Tapi kalau lemaknya dari ikan, zaitun, nggak masalah karena lemaknya tidak jenuh," jelansya.
"Jadi kurangin lemak jenuh, banyakin sayur, buah ya. Prinsipnya makanan sehat," tambahnya.
Bagi penderita gagal jantung, sebaiknya tidak minum air terlalu banyak ketika berbuka puasa.
Sebab, minum air terlalu banyak bagi penderita gagal jantung dapat menimbulkan gejala seperti sesak, karena jantung sudah tidak berfungsi dengan baik.
"Lain misalnya dengan orang yang masalahnya gagal jantung, atau pompanya agak jelek. Itu berhati-hati dengan cairan. Jadi pada saat buka puasa, minumnya jangan sekaligus banyak, bertahap. Karena kadang-kadang jantungnya nggak bisa atasin sesak," pungkasnya.