Pasien Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia, Bertahan Hidup Dua Bulan

| 13 May 2024 13:15
Pasien Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia, Bertahan Hidup Dua Bulan
Pasien pertama penerima transplantasi ginjal babi meninggal dunia (Dok. Massachusetts General Hospital)

ERA.id - Pasein pertama yang menerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika meninggal dunia. Pasien itu meninggal setelah dua bulan menjalani prosedur transplantasi.

Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, yang melakukan prosedur transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika itu menyampaikan duka cita atas kepergian Rick Slayman. Pihak rumah mengatakan sejauh ini belum bisa menyimpulkan apakah transplantasi itu yang menyebabkan Slayman meninggal tiba-tiba.

"Tim transplantasi Mass General sangat sedih atas meninggalnya Tuan Rick Slayman secara tiba-tiba. Kami tidak mempunyai indikasi bahwa itu adalah akibat dari transplantasi yang dilakukannya baru-baru ini," kata pihak rumah sakit, dikutip AFP, Senin (13/5/2024).

Slayman, dari Weymouth, Massachusetts, menerima transplantasi pada bulan Maret dalam operasi empat jam yang oleh rumah sakit pada saat itu disebut sebagai "tonggak penting dalam upaya menyediakan organ yang lebih mudah tersedia bagi pasien."

Prosedur itu menjadi yang pertama di dunia yang berhasil dilakukan oleh ahli bedah di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Operasi ini dilakukan setelah Slayman didiagnosis penyakit gagal ginjal stadium akhir.

“Slayman selamanya akan dipandang sebagai mercusuar harapan bagi banyak pasien transplantasi di seluruh dunia, dan kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan kesediaannya untuk memajukan bidang xenotransplantasi,” kata pernyataan rumah sakit tersebut.

Slayman tercatat telah menerima transplantasi ginjal manusia di rumah sakit yang sama pada tahun 2018 setelah tujuh tahun menjalani dialisis, tetapi organ tersebut gagal setelah lima tahun dan dia melanjutkan perawatan dialisis.

Ginjal tersebut disediakan oleh eGenesis dari Cambridge, Massachusetts, dari seekor babi yang telah diedit secara genetik untuk menghilangkan gen yang berbahaya bagi manusia penerimanya dan menambahkan gen manusia tertentu untuk meningkatkan kompatibilitas, menurut rumah sakit tersebut.

Perusahaan juga menonaktifkan virus yang melekat pada babi yang berpotensi menginfeksi manusia.

Ginjal dari babi yang dipelihara oleh eGenesis telah berhasil ditransplantasikan ke monyet yang dibiarkan hidup selama rata-rata 176 hari, dan dalam satu kasus selama lebih dari dua tahun, para peneliti melaporkan pada bulan Oktober di jurnal Nature.

Obat yang digunakan untuk membantu mencegah penolakan organ babi oleh sistem kekebalan pasien termasuk antibodi eksperimental yang disebut tegorubart, yang dikembangkan oleh Eledon Pharmaceuticals, menurut rumah sakit tersebut.

Menurut pelacak data yang dikelola oleh United Network for Organ Sharing, lebih dari 100.000 orang di AS menunggu organ untuk ditransplantasikan, dan ginjal merupakan permintaan terbesar.

Ahli bedah NYU sebelumnya telah mentransplantasikan ginjal babi ke orang yang otaknya sudah mati.

Sebuah tim dari Universitas Maryland pada Januari 2022 mentransplantasikan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ke seorang pria berusia 57 tahun yang menderita penyakit jantung stadium akhir, namun dia meninggal dua bulan kemudian.

Rekomendasi