ERA.id - Sedot lemak termasuk sebagai prosedur invasif yang bertujuan untuk menghilangkan lemak berlebih dari bagian tubuh. Ini juga disebut lipo, lipoplasti, atau pembentukan tubuh.
Orang-orang melakukan sedot lemak untuk memperbaiki bentuk atau kontur tubuhnya. Mereka ingin menghilangkan lemak berlebih di area seperti paha, pinggul, bokong, perut, lengan, leher, atau punggung. Biasanya, mereka sudah mencoba diet dan olahraga dan tidak bisa menghilangkan timbunan lemak tersebut.
Sedot lemak bukanlah perawatan penurunan berat badan. Prosedur ini jelas memiliki risiko serius dan kemungkinan komplikasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya sebelum menjalani sedot lemak.
Prosedur sedot lemak
Sedot lemak memerlukan anestesi untuk prosedurnya. Artinya, kamu tidak akan merasakan sakit apa pun selama operasi sedot lemak. Namun, kamu akan merasakan sakit setelah prosedur. Pemulihan juga bisa menyakitkan.
Tergantung pada bagian tubuh mana yang memerlukan sedot lemak, kamu mungkin memerlukan masa rawat inap yang lebih singkat atau lama di rumah sakit. Beberapa prosedur dapat dilakukan di pusat rawat jalan. Rasa sakit, bengkak, memar, pegal, dan mati rasa setelah sedot lemak adalah hal yang biasa.
Untuk meminimalisasi rasa sakit sebelum prosedur, beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Bicaralah dengan doktermu tentang masalah rasa sakit
- Mendiskusikan jenis anestesi yang akan digunakan
- Tanyakan tentang obat apa pun yang dapat diminum sebelum prosedur
Untuk meminimalisasi rasa sakit setelah prosedur:
- Minum semua obat yang diresepkan, termasuk obat pereda nyeri
- Kenakan pakaian kompresi yang direkomendasikan
- Jaga saluran pembuangan setelah operasi berdasarkan rekomendasi dokter
- Istirahat dan cobalah untuk rileks
- Asupan cairan yang cukup
- Hindari garam yang dapat meningkatkan pembengkakan (edema)
Sedot lemak adalah pilihan yang tepat untuk menurunkan berat badan?
Beberapa orang mungkin akan cocok untuk melakukan sedot lemak, dan yang lainnya harus menghindarinya. Bicaralah dengan dokter untuk menentukan apakah sedot lemak adalah pilihan yang tepat untukmu. Diskusikan kekhawatiranmu dengan dokter.
Kandidat yang baik untuk sedot lemak mencakup orang-orang yang:
- Tidak memiliki banyak kulit berlebih
- Mempunyai elastisitas kulit yang baik
- Memiliki tonus otot yang baik
- Memiliki timbunan lemak yang tidak dapat hilang dengan diet atau olahraga
- Berada dalam kondisi fisik yang baik dan kesehatan secara keseluruhan
- Tidak kelebihan berat badan atau obesitas
- Jangan merokok
Beberapa faktor yang sebaiknya dihindari sebelum melakukan prosedur sedot lemak yakni:
- Merokok
- Mempunyai masalah kesehatan kronis
- Mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Kelebihan berat badan
- Memiliki kulit kendor
- Memiliki riwayat diabetes , penyakit kardiovaskular , trombosis vena dalam (DVT) , atau kejang
- Minum obat yang dapat meningkatkan risiko pendarahan, seperti pengencer darah
Risiko sedot lemak
Sedot lemak adalah operasi serius dengan berbagai risiko. Penting untuk mendiskusikan semua risiko sedot lemak dengan dokter sebelum menjalani prosedur.
Risiko selama operasi meliputi:
- Luka tusuk atau cedera pada organ lain
- Komplikasi anestesi
- Luka bakar akibat peralatan, misalnya probe USG
- Kerusakan saraf
- Kematian
Risiko segera setelah prosedur
Risiko setelah prosedur meliputi:
- Bekuan darah di paru-paru
- Terlalu banyak cairan di paru-paru
- Gumpalan lemak
- Infeksi
- Hematoma (pendarahan di bawah kulit)
- Seroma (cairan bocor di bawah kulit)
- Edema (bengkak)
- Nekrosis kulit (kematian sel kulit)
- Reaksi terhadap anestesi dan obat lain
- Masalah jantung dan ginjal
- Kematian
Risiko selama pemulihan
Risiko selama pemulihan meliputi:
- Masalah pada bentuk atau kontur tubuh
- Kulit bergelombang, berlesung pipit, atau bergelombang
- Mati rasa, memar, bengkak, dan nyeri
- Infeksi
- Ketidakseimbangan asupan cairan
- Bekas luka
- Perubahan sensasi dan perasaan kulit
- Perubahan warna kulit
- Masalah dengan penyembuhan
Apa efek samping jangka panjang dari sedot lemak?
Efek samping jangka panjang dari sedot lemak bisa bermacam-macam. Sedot lemak secara permanen menghilangkan sel-sel lemak dari area tubuh yang ditargetkan. Jadi, jika berat badan bertambah, lemaknya akan tetap tersimpan di berbagai bagian tubuh. Lemak baru tersebut bisa muncul lebih dalam di bawah kulit, dan bisa berbahaya jika tumbuh di sekitar hati atau jantung.
Beberapa orang mengalami kerusakan saraf permanen dan perubahan sensasi kulit. Orang lain mungkin mengalami depresi atau lekukan di area lemak yang disedot, atau mungkin memiliki kulit bergelombang yang tidak kunjung hilang.