Jadi Camilan Favorit, Kuaci Juga Bisa Sebabkan Kanker

| 29 Sep 2020 12:35
Jadi Camilan Favorit, Kuaci Juga Bisa Sebabkan Kanker
Kuaci (Asiaone)

ERA.id - Makan berebihan memang tak baik untuk kesehatan. Maskipuh hanya makan kuaci, tapi kalau kebanyakan bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Sepasang lansia di Wuhan, China didiagnosis menderita kanker usus besar setelah mengonsumsi lebih dari 500 gram kuaci setiap hari selama dua tahun.

Menurut Oriental Daily, pasangan yang berusia 60-an tahun itu awalnya mendapatkan gejala ada darah di tinja mereka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China. 

Kolonoskopi yang dilakukan kemudian mengungkapkan bahwa mereka berada di stadium tengah dan akhir kanker usus besar. Mereka tidak memiliki riwayat keluarga kanker usus.

Konon, para pensiunan dua tahun ini kerap mengonsumsi kuaci sebagai camilan saat menonton televisi dan bermain game di rumah.

Kuaci (Asiaone)

"Ternyata timbulnya kanker usus besar pada pasangan tersebut terkait dengan kebiasaan makan yang buruk, kata seorang dokter di departemen onkologi, seperti dikutip dari Asiaone, Selasa (29/9/2020). 

Menurut dokter, kuaci yang dijual di pasaran diproduksi dengan campuran bumbu, garam, dan pemanis buatan seperti sakarin dalam jumlah besar.

Ia mencontohkan rempah-rempah yang digunakan untuk memproduksi kuaci ini termasuk safrole, senyawa organik yang sedikit beracun.

Meskipun tidak berbahaya bagi tubuh manusia bila dikonsumsi dalam jumlah kecil, racun dapat menumpuk di dalam tubuh dalam waktu lama, berpotensi menyebabkan kanker usus dan hati.

Selain itu, beberapa kuaci busuk mengandung zat penyebab kanker yang bisa membahayakan kesehatan seseorang. Namun, dibandingkan dengan keripik kentang dan camilan tidak sehat lainnya, kuaci jauh lebih disukai jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Menurut dokter, mengonsumsi kuaci setiap hari dapat memberikan banyak manfaat sebagai sumber protein, vitamin dan asam lemak yang sangat baik. 

Minyak yang terkandung dalam biji melon terutama mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta mencegah penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. 

Kamu tidak harus menghilangkan camilan favorit, tetapi ingatlah bahwa segala sesuatu yang berlebihan selalu ada konsekuensinya. 

Rekomendasi