Waspada, Gagal Jantung Intai Kaum Rebahan yang Suka Mager

| 01 Jun 2022 08:24
Waspada, Gagal Jantung Intai Kaum Rebahan yang Suka Mager
Mager berpotensi gagal jantung (Unsplash.com)

ERA.id - Apakah kamu adalah orang yang suka malas bergerak atau yang saat ini biasa disingkat mager? Jika ya, tampaknya kebiasaan tersebut harus dikurangi atau lebih barhati-hati, karena hal itu ternyata bisa berpotensi menyebabkan gagal jantung.

Meskipun tidak secara langsung, dengan kebiasaan malas bergerak yang dilakukan terus menerus akan membuat risiko gagal jantung semakin meningkat. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Kelompok Kerja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Pokja Gagal Jantung Perki), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP (K), FIHA.

"Kalau direct effect tidak ya. Rata-rata adalah indirect effect. Jadi karena dia malas bergerak, kemudian metabolic badannya jadi jelek, jadi justru timbul gangguan metabolisme, bisa memicu gagal jantung," kata saat webinar Novartis Indonesia, Selasa (31/5/2022).

Dokter Siti mengatakan bahwa gangguan metabolisme terjadi karena orang yang malas bergerak cenderung makan dan minum dengan jumlah yang tak terkontrol. Namun, pemasukan makanan ke tubuh tidak seiring dengan aktivitas fisik yang dilakukan sehingga timbul gangguan metabolik.

"Biasanya mager itu nggak mager doang, nggak makan nggak minum, nggak. Dia pasti makan dan pasti minum, tapi makanan dan minuman itu tidak dimetabolisme. Jadi tidak dibuang lagi oleh badannya dalam bentuk kalori," tutur dr. Siti.

"Inilah yang menjadi masalah kita. Sindrom metabolik usia muda sekarang makin meningkat tentunya, jadi salah satu faktornya ya itu (jadi penyebab gagal jantung)," lanjutnya.

Hal serupa juga dituturkan oleh Kepala Sub Direktorat (Tim Kerja) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Kementerian Kesehatan, dr, Theresia Sandra Diah Ratih, MHA. Ia menyatakan bahwa malas gerak bisa berpotensi menyebabkan gagal jantung dan berbagai penyakit lainnya. Ia menyatakan kebiasaan tersebut banyak terjadi masyarakat di kala pandemi saat ini.

"Mager membuat seseorang tidak mengontrol kesehatan tubuhnya. Obesitas bisa muncul karena tidak gerak, hipertensi tidak terkontrol, bahkan diabetes bisa meningkat karena asupan gula berlebih yang dikonsumsi saat mager," pungkas dr. Sandra.

Rekomendasi