ERA.id - Rusia menyerang infrastruktur non-kritis di kota pelabuhan selatan Ukraina, Odesa dengan drone tempur dan menyebabkan pemadaman listrik di sana, ujar pejabat setempat, Sabtu (10/12/2022).
"Karena skala kerusakan, semua pengguna di Odesa kecuali infrastruktur kritis tak terhubung dengan listrik," ujar walikota Odesa Gennadiy Trukhanov di Facebook.
Odesa, kota pelabuhan terbesar di Ukraina, memiliki populasi lebih dari satu juta sebelum invasi Rusia pada 24 Februari lalu.
Sebuah pernyataan yang diposting oleh pemerintah kota di aplikasi Telegram mengatakan bahwa serangan Rusia menghantam jalur transmisi dan peralatan utama di wilayah Odesa pada dini hari Sabtu (11/12/2022).
Gubernur Odesa Maksym Marchenko mengatakan Rusia menggunakan drone "kamikaze" yang terbang ke sasaran mereka dan dua telah ditembak jatuh di atas Laut Hitam.
"Akibat serangan itu, tidak ada listrik di hampir semua distrik dan komunitas di wilayah kami," tulis Marchenko di Telegram seperti dilansir dari CNA.
Sejak Oktober lalu, Moskow telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina menggunakan serangan rudal dan drone tempur. Kyiv mengakui pada hari Jumat (9/12/2022) bahwa setiap pembangkit listrik tenaga panas dan pembangkit listrik tenaga air di negara itu telah rusak.
Ukraina mengatakan serangan itu adalah kejahatan perang karena dampaknya yang menghancurkan kehidupan sipil, sementara Moskow mengklaim itu sah secara militer.