Imbas Krisis Ekonomi, Sri Lanka Akan Pensiunkan 65.000 Tentara

| 14 Jan 2023 14:35
Imbas Krisis Ekonomi, Sri Lanka Akan Pensiunkan 65.000 Tentara
Militer Sri Lanka. (Wikimedia Commons)

ERA.id - Sri Lanka akan memensiunkan puluhan ribu pasukan militernya akibat krisis ekonomi yang menyebabkan negara itu bangkrut, ujar Kementerian Pertahanan Sri Lanka dilansir dari CNA, Jumat (13/1/2023).

Sri Lanka masih belum pulih dari krisis pangan dan bahan bakar yang melanda 22 juta penduduknya sejak tahun lalu.

Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah menaikkan pajak dan memberlakukan pemotongan anggaran untuk memperlancar pengesahan bailout Dana Moneter Internasional menyusul gagal bayar utang pemerintah.

Kementerian Pertahanan Sri Lanka mengumumkan akan memensiunkan 65.000 tentara dari 200.000 tentaranya selama setahun.

"Tujuan keseluruhan dari cetak biru strategis adalah untuk membicarakan kekuatan pertahanan yang sehat secara teknis dan taktis dan seimbang," kata Kementerian Pertahanan Sri Lanka dalam sebuah pernyataan.

Hampir 400.000 orang bertugas di militer Sri Lanka pada tahun 2009 ketika pasukan pemerintah menumpas gerakan separatis Macan Tamil yang mengakibatkan ribuan korban sipil.

Sri Lanka memperingatkan  bahwa pendapatan negara hampir tidak cukup untuk membayar pegawai negeri meskipun ada kenaikan pajak yang besar pada awal tahun 2023.

Perekonomian menyusut sekitar 8,7 persen tahun lalu karena masyarakat mengalami pemadaman listrik yang lama, antrian panjang untuk bensin, rak supermarket yang kosong, dan inflasi yang tak terkendali.

Krisis memuncak pada bulan Juli 2022 ketika pengunjuk rasa yang marah karena krisis menyerbu kediaman resmi presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa, yang melarikan diri sebentar dari negara itu dan mengajukan pengunduran dirinya dari luar negeri.

Rekomendasi