Afrika Selatan Tarik Seluruh Diplomat, Israel: Kemenangan Bagi Kelompok Hamas

| 07 Nov 2023 13:30
Afrika Selatan Tarik Seluruh Diplomat, Israel: Kemenangan Bagi Kelompok Hamas
Afrika Selatan tarik seluruh diplomat (Dok: Tangkapan layar Reuters)

ERA.id - Pemerintah Israel menanggapi keputusan Afrika Selatan yang menarik seluruh diplomatnya. Israel menyebut keputusan itu menandakan kemenangan bagi kelompok militan Hamas.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Israel, Lior Haiat, memposting tanggapan di X (sebelumnya Twitter), mengatakan keputusan Afrika Selatan untuk menarik staf diplomatiknya adalah "kemenangan bagi organisasi teroris Hamas dan imbalan atas pembantaian" 7 Oktober.

“Keputusan pemerintah Afrika Selatan untuk menarik kembali staf diplomatiknya merupakan kemenangan bagi organisasi teroris Hamas dan merupakan imbalan atas pembantaian yang dilakukan pada 7 Oktober,” kata Lior Haiat, dikutip BBC, Selasa (7/11/2023).

Afrika Selatan sebelumnya memutuskan untuk menarik seluruh diplomatnya dari Israel di tengah meningkatnya korban sipil akibat konflik dengan Hamas. Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Naledi Pandor mengatakan pemulangan diplomat sebagai sebuah hal yang normal untuk dilakukan sebagai sikap atas konflik Israel dan Hamas yang kian memanas.

Naledi juga prihatin banyaknya warga sipil terutama anak-anak yang menjadi korban dari konflik tersebut.

"Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina dan kami yakin respons yang dilakukan Israel adalah hukuman kolektif," kata Naledi Pandor.

"Kami merasa penting untuk menunjukkan keprihatinan Afrika Selatan sambil terus menyerukan penghentian permusuhan secara komprehensif," sambungnya.

Afrika Selatan telah lama menjadi pendukung perdamaian di Timur Tengah dan mendukung Palestina, menyamakan penderitaan mereka dengan penderitaan yang mereka alami di bawah rezim apartheid yang berakhir pada tahun 1994.

Israel bersikeras bahwa mereka berusaha meminimalkan korban sipil dan menuduh Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menggunakan non-kombatan sebagai tameng manusia. Namun sejauh ini lebih dari 10.000 orang tewas akibat serangan Israel.

Selain itu, Kabinet Afrika Selatan juga menuduh Duta Besar Israel Eliav Belotsercovsky melontarkan pernyataan yang menghina warga Afrika Selatan, termasuk anggota pemerintahan, yang mengkritik pemerintah Israel.

“Pernyataan yang meremehkan mereka yang menentang kekejaman dan para pemimpin negara membuat posisi Duta Besar Belotsercovsky semakin tidak dapat dipertahankan,” kata pernyataan kabinet.

Afrika Selatan bukanlah negara pertama yang menarik kembali diplomatnya dari Israel sebagai protes terhadap operasi militer di Gaza. Sebelumnya Chad, Chile dan Kolombia termasuk di antara negara-negara yang telah melakukan hal yang sama.

Rekomendasi