Tim Editor
ERA.id - Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat (29/12/2023) mendesak para duta besar Cina untuk membentuk "pasukan besi diplomatik" yang setia kepada Partai Komunis.
"Berani berjuang dengan baik dan menjadi pembela kepentingan nasional. Penting untuk... secara tegas menjaga kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional dengan sikap kesiapan dan kemauan yang kuat untuk melawan kekuatan yang kuat," ujar Xi kepada utusan luar negeri Cina yang berkumpul di Beijing, demikian laporan stasiun televisi pemerintah CCTV.
Hubungan Cina dengan Amerika Serikat (AS) mencair sebentar setelah Xi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada bulan November.
Namun, Cina saat ini juga terlibat dalam perselisihan diplomatik dengan Filipina mengenai sengketa terumbu karang di Laut Cina Selatan, serta Jepang mengenai pembuangan limbah yang terkontaminasi air limbah dari reaktor Fukushima yang rusak.
Xi juga mendesak para utusan untuk mematuhi disiplin Partai, mengulangi kata "ketat" tujuh kali dalam pidato utama tahunan setelah Konferensi Kerja Urusan Luar Negeri Pusat, sebuah pertemuan perencanaan kebijakan luar negeri tingkat tinggi Partai Komunis yang bersifat rahasia dan diadakan setiap lima tahun sekali.
"Perlu mengedepankan aturan dan disiplin, mendisiplinkan diri sendiri dengan ketat, mengambil tanggung jawab yang tegas… dan menciptakan pasukan besi diplomatik yang setia kepada Partai… berani dan pandai berjuang, serta menjalankan disiplin yang ketat, kata Xi saat konferensi para utusan di Balai Besar Rakyat Beijing dikutip dari CNA.
Pernyataan Xi muncul di tengah dorongan disipliner baru di kalangan korps diplomatik Cina setelah menteri luar negeri sebelumnya Qin Gang dicopot dari jabatannya pada bulan Juli di tengah rumor perselingkuhan.
