Kapal Misterius Muncul di Samudera Hindia, China: Hanya Riset

| 07 Feb 2024 19:25
Kapal Misterius Muncul di Samudera Hindia, China: Hanya Riset
China bantah kapalnya langgar aturan (Dok: ANTARA/China Military)

ERA.id - Otoritas China membantah kapal mereka yang berada di Samudera Hindia melakukan pelanggaran. Pemerintah setempat menegaskan bahwa satu kapal mereka yang berada di Samudera Hindia selatan hanya melakukan "riset ilmiah" sesuai dengan hukum PBB.

Menteri Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh kapal mereka bertujuan untuk perdamaian. Dia menekankan bahwa tindakan itu sudah sesuai dengan hukum PBB.

“Kegiatan penelitian ilmiah China di perairan terkait adalah untuk tujuan damai dan bertujuan memberikan kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah umat manusia tentang lautan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, dikutip Antara, Rabu (7/2/2024).

Lalu, kata Wang, kegiatan yang dilakukan oleh kapal Xiang Yang Hong 3 tersebut “sangat mematuhi ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum Laut".

Pernyataan itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri menyusul pemberitaan media terhadap kapal Xiang Yang Hong 3 di Samudera Hindia. Kapal China tersebut diberikan izin oleh otoritas Maladewa untuk singgah di pelabuhan mereka bulan lalu.

Maladewa juga menyatakan bahwa China sudah menyampaikan permintaan diplomatik untuk mendapatkan “izin yang diperlukan untuk melakukan kunjungan ke pelabuhan, untuk rotasi dan penambahan personel.”

“Kapal tersebut tidak akan melakukan penelitian apa pun saat berada di perairan Maladewa,” kata Kementerian Luar Negeri Maladewa, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus menjadi tuan rumah bagi kapal-kapal sipil dan militer yang melakukan kunjungan ke pelabuhan untuk “tujuan damai.”

“Maladewa terus menjunjung tinggi praktik internasional, dan hukum maritim internasional yang relevan dalam semua kasus,” ujar perwakilan Maladewa.

Lebih lanjut, Wang memuji kerja sama yang erat di bidang penelitian ilmiah kelautan dengan Maladewa.

"Beijing menghargai fasilitasi dan bantuan yang diberikan oleh Maladewa kepada kapal penelitian China yang memasuki pelabuhannya atas dasar kedaulatan dan persahabatan China-Maladewa dan sesuai dengan ketentuan hukum internasional yang relevan,” pungkas Wang.

Rekomendasi